JAKARTA, iNews.id - Siapa yang tidak kenal Blue Bird. Masyarakat Indonesia terutama yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta sudah tidak asing lagi dengan perusahaan taksi ini.
Blue Bird sendiri menjadi salah satu yang terbesar dan terkuat. Terbukti di saat banyak perusahaan jasa transportasi yang mati karena kehadiran taksi online dan pandemi Covid-19, "Si Burung Biru" hingga kini masih kuat menancapkan cakarnya.
Nah, buat kalian yang penasaran seperti apa perjalanan Blue Bird. Perusahaan ini lahir pada 1972. Meskipun begitu, cikal bakal perusahaan sudah ada sejak 1965.
Wakil Direktur Utama Blue Bird, Adrianto Djokosoetono menuturkan Blue Bird lahir dari kejadian pilu. Dilansir dari tayangan YouTube PerpalZ TV, pria yang kerap disapa Andre itu mengungkapkan Blue Bird berdiri tak lama sepeninggal Djokosoetono yang notabene adalah sang kakek.
Kala itu, neneknya memutar otak bagimana bisa bertahan menyambung hidup dan tercetuslah ide menyewakan mobil dinas peninggalan Djokosoetono kepada teman dekat.
"Selain menyambung hidup, sebenarnya keluarga kami juga basenya memang di dunia transportasi. Sebelumnya almarhum kakak ayah yang paling tua itu sopir bemo, dan ayah saya keneknya," kata Andre.
Lebih lanjut, Andre mengungkapkan usaha keluarga ini semakin berkembang saat Gubernur Ali Sadikin menata sektor transportasi publik pada 1971.
Dia mengatakan, lantaran rumah dinas sang ayah berada di Menteng yang mana hampir semua tetangganya juga memiliki mobil, akhirnya para tetangga menawarkan unit mobilnya untuk disewakan.
Editor : Putra
Artikel Terkait