PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Hingga saat ini sedikitnya ada 139 warga Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo masih bertahan di tempat pengungsian, usai mereka meninggalkan rumahnya akibat terdampak bencana tanah retak.
Sebagian para pengungsi sementara hanya bisa pasrah dan memilih bertahan di pengungsian, karena mereka tidak punya saudara atau kerabat yang punya rumahnya dekat, sehingga bisa sekedar menumpang sementara waktu.
“Ya sedih, soalnya tempat tinggal tidak bisa ditempati. Ke saudara yang dekat juga ndak ada,” ujar salah satu pengungsi, Sumitun.
Lanjutnya, ia cuma berharap pemerintah untuk segera menyediakan relokasi. Pasalnya jika tetap di tempat pengungsian harus sampai kapan.
“Mintanya ya segera direlokasi, ditangani, dicarikan tempat yang nyaman. Kalau disini (pengungsian) semua serba terbatas, apalagi saya punya balita,” terangnya.
Sementara itu Camat Sawoo, Bambang Windu menjelaskan retakan sudah tambah lebar. Sebelumnya hanya 30 centimeter saat ini 1 meter.
“Lebar sekarang 1 meter. Penurunan juga 1 meter. Solusinya memang harus relokasi,” jelasnya.
Pemerintah desa diberi waktu secepat mungkin untuk mencari tempat relokasi, meski harus terpaksa membeli tanah milik warga.
“Di dekat sini, ada alternatif tanah milik warga, luasannya 5000 meter per segi,” ungkapnya.
Masih menurut Bambang, jika luas 5000 meter persegi itu, bisa dibuat 43 rumah, dengan ukurannya 8 meter kali 10 meter.
“Kemungkinan nanti bentuknya seperti Huntara (Hunian Sementara). Kalau tanahnya yang terdampak tetap milik warga, bisa ditanami nantinya,” pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait
