PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bersama warga Desa Mrican, Ponorogo, menggelar aksi demonstrasi di gedung DPRD.
Aksi ini merupakan tindak lanjut atas aksi sebelumnya. Dimana tuntutan peserta aksi masih sama yaitu solusi atas permasalahan pengelolaan sampah di TPA Mrican yang hingga kini belum tertangani.
Tuntutan warga dan mahasiswa ini karena air lindi di TPA Mrican mencemari lingkungan serta area persawahan warga setempat.
"Sudah hampir setahun sejak aksi pertama yang kami lakukan tidak ada langkah kongkrit dari pemerintah Kabupaten Ponorogo," ungkap Agus Mujrianto, Ketua PMII Cabang Ponorogo.
Aksi demonstrasi semakin memanas dan ricuh lantaran para mahasiswa tersebut gagal menemui pimpinan DPRD. Tidak hanya di depan kantor DPRD, aksi juga dilanjutkan ke depan kantor Bupati Ponorogo, bahkan sejumlah mahasiswa melakukan aksi bakar ban, sebagai bentuk rasa kekecewaan mereka.
"Hingga kini faktanya solusi daripada permasalahan tidak ada. Pimpinan DPRD dan Bupati tidak bisa ditemui," terangnya.
Didalam aksi ini mereka tidak mendapatkan jawaban atas tuntutan yang disampaikam. Maka besok warga dan mahasiswa akan menutup akses jalan masuk menuju TPA Mrican, agar truk pengangkut sampah, tidak bisa masuk.
"Jalan masuk ke TPA mrican besok akan kita blokade, sembari menunggu langkah kongrit dari pemkab Ponorogo,” ungkap Agus.
Editor : Putra
Artikel Terkait