Mengenal 3 Varian Sate Ponorogo, Ada yang Jadi Langganan Presiden

Putra
Mengenal varian sate Ponorogo foto: iNewsPonorogo.id/Putra

PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Kabupaten Ponorogo memang cukup dikenal akan budaya dan kesenian tradisional Reog Ponorogo. Namun dikota ini juga banyak kuliner khas, salah satunya adalah Sate Ayam Ponorogo.

Sate syam Ponorogo berbeda dengan sate ayam yang lain seperti sate ayam Madura atau sate Padang.

Perbedaan sebenarnya terletak cara mengolah dan cara menyanjikannya, meskipun sama-sama dari bahan baku daging ayam, serta pada saos atau sambalnya.

Di Ponorogo ternyata ada beberapa varian sate ayam yang juga berbeda dalam pengolahannya, bentuk hingga lokasi tempat asalnya.

Lalu apa saja jenis sate ayam di Ponorogo:

1. Sate ayam Gang Sate, Jl Lawu, Kota Ponorogo

Sate ayam Tukri adalah yang terkenal dibanding yang lain. Lokasinya terletak di Jalan Lawu Gang Sate, Kelurahan Nologaten, Kabupaten Ponorogo. Sebenarnya banyak penjual sate di Gang Sate ini. Namun sate Tukri Sobikun atau sate Pak Tukri yang paling terkenal.

Sate di gang sate ini ukuran satenya jumbo, jika dibandingkan varian sate Ponorogo yang lain. Harganya sendiri Rp 32 ribu per 10 tusuknya.

Sate Pak Tukri semakin terkenal karena sering menjadi langganan para pejabat negara, hingga beberapa Presiden Indonesia pernah mampir di sate Tukri. Mulai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga Presiden Jokowi. Bahkan ada cerita jika kakek Pak Tukri, yaitu Sobikun yang sudah berjualan sejak tahun 1960, pernah di undang Presiden Soekarno ke Istana.

Awalnya tidak buka di rumah. Dimana Sobikun berjualan di Jalan Ahmad Dahlan, dengan memikul dagangannya, dari Jalan Lawu menuju jalan Ahmad Dahlan. Sedangkan buka dirumah di tahun 2003.

2. Sate Ayam Ngepos Ponorogo

Dibanding sate ayam setono dan sate ayam Tukri, sate ayam Ngepos yang paling strategis lokasi berjualannya. Akan tetapi tempat produksi dan penjualnya adalah di Kelurahan Purbosuman, hanya saja tempat berjualan di Ngepos atau pertigaan jalan HOS Cokroaminoto.

Sate Ngepos dibakar secara langsung dalam posisi mentah dengan bumbu bakar khusus. Harganya sendiri Rp 25 ribu per 10 tusuk.

Sate Ngepos disajikan dengan siraman saus atau sambal kacang yang gurih membuat Sate Ayam Ngepos menjadi sangat tasty and juicy!

Di sate Ngepos sendiri, buka dari pukul 10.00 wib hingga Rp 21.00 wib.

3. Sate Ayam Setono (Kota lama Ponorogo)

Di daerah Setono, yaitu lebih tepatnya di Kampung Sate, Jalan Barito, Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan. Warga Ponorogo lebih mengenal dengan kota lama.

Lokasinya tidak jauh dari kompleks makam Bathoro Katong, terdapat kuliner sate varian lain yang tak kalah enaknya.

Bedanya, Sate Ayam Setono memiliki beberapa ciri khas yaitu waktu buka atau jualnya yang hanya mulai sore hingga malam.

Hanya saja, tidak ada yang jual sate di rumah mereka, puluhan penjual sate ayam setono, mereka berdagang berpencar dibeberapa tempat di Ponorogo.

Maka dari itu, sate setono lebih dikenal sebagai sate ayam kaki lima karena mayoritas pedagangnya berjualan di warung kecil atau warung tenda yang khas, karena warnanya bernuansa hijau.

Harganya Rp 14 ribu per 10 tusuk. Ini harga paling rendah sesuai kesepakatan paguyuban.

Perbedaan dengan sate ayam lain yang sama-sama di Ponorogo terletak pada ukuran. Dimana sate ayam setono ukurannya lebih kecil dibanding yang lain.

Selain itu, saus atau sambal kacangnya juga berwarna lebih cerah dibandingkan sate ayam Ponorogo lainnya.

Editor : Putra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network