PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Pondok Modern Darussalam Gontor yang akan menginjak usia 100 tahun, menggelar serangkaian kegiatan yang akan disaksikan oleh ribuan santri baik diseluruh cabang di Indonesia maupun di luar negeri.
Salah satu kegiatan akan berlangsung di Pondok Modern Darussalam Gontor pusat, yang terletak di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, pada tanggal 27 September 2023, dengan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting di Indonesia.
Sejumlah tamu beberapa tamu yang dijadwalkan hadir termasuk Rais 'Aam PBNU dan Ketua MUI, K.H. Anwar Iskandar, serta perwakilan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sa’ad Ibrahim. Selain itu, akan ada Wakil Ketua MPR RI, Dr. Hidayat Nur Wahid, Wakil Gubernur Jatim, Dr. Emil Dardak, serta sejumlah tokoh lain.
Salah satu yang menjadi bagian penting dari peringatan 100 tahun Pondok Gontor yaitu dilakukan penulisan pertama mushaf Gontor, oleh Khattath Maroko Syeikh Belaid Hamidi, dengan menuliskan lafaz Basmalah.
Kemudian dilanjutkan dengan sujud syukur, yang di ikuti oleh ribuan santri serta serentak di seluruh cabang Pondok Gontor.
“Perkembangan Gontor mencapai titik 100 tahun, ini kalau dihitung hijriya sungguh luar biasa. Bahkan hingga kini jumlah santrinya mencapai 32 ribu,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.
Pondok Gontor, masih menurut Emil, melahirkan sejumlah tokoh nasional. Ini bagian dari bukti bukan sekedar kuantitas jumlah santrinya, namun kualitas pendidikannya yang luar biasa.
“Saya melihat bahwa pondok modern dalam konteks gontor ini adalah tetap berpegang dalam tradisi keilmuan dan pengasuhan tetapi selalu update terhadap perkembangan zaman,” terangnya.
Pondok Gontor tengah berusia 100 tahun, maka ke depan nantinya bisa terus menjadi barometer lembaga pendidikan Islam, serta terus berkontribusi didalam perkembangan pendidikan baik di Indonesia maupun dunia.
“Patut disyukuri bahwa Gontor berada di Ponorogo, Jawa Timur, namun mudah-mudahan menjadi berkah, bukan saja untuk Indonesia tapi seluruh dunia. Nantinya Gontor menjadi the next golden age, atau era ke emasan pendidikan Islam dunia,” pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait