Kisah Sedih Mahasiswi Wisuda di Hari Meninggalnya Sang Ayah, Video Bikin Mewek

Putra
Kisah sedih mahasiswi wisuda dihari kematian ayahnya foto: istimewa

LAMPUNG, iNewsPonorogo.id - Mendapatkan gelar sarjana merupakan pencapaian yang sangat diidamkan dan jadi kebanggaan bagi para orangtua.

Pitri Patmawati, seorang mahasiswi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, harus menghadapi kenyataan pahit. Dimana sang ayah meninggal dunia pada hari yang seharusnya jadi hari bahagianya, karena anaknya akan wisuda.

Meskipun dengan kondisi seperti itu, Pitri Patmawati tetap memiliki kekuatan untuk memberikan kado terindah untuk sang ayah. Di tengah kesedihannya yang mendalam, dia berhasil meraih predikat Cumlaude dalam wisuda tersebut.

Video mengharukan ini menjadi viral di media sosial, menunjukkan Pitri mengenakan kebaya dengan jubah dan toga saat dia memasuki ruang perawatan untuk mengunjungi sang ayah yang sedang dirawat di rumah sakit.

Putri dengan penuh kasih mencium tangan sang ayah yang terlihat sangat bangga melihat prestasi putrinya yang diakui dengan selendang bertuliskan "Cumlaude."

Lalu beberapa saat kemudian, video menunjukkan Pitri yang terduduk di lantai rumah sakit, menangis tersedu-sedu sambil menyaksikan sang ayah yang sedang ditangani oleh dokter dan perawat.

Video berlanjut dengan prosesi pemakaman sang ayah, menggambarkan kepergian seorang ayah yang sangat dicintai.

Pitri Patmawati, yang berasal dari Lampung Utara, menceritakan bahwa sejak awal kuliahnya, sang ayah, yang bernama almarhum Alfian Mansur, telah menderita sakit jantung.

"Emang ayah udah sakit-sakitan, dari awal aku kuliah sampai aku selesai," ungkapnya.

Kondisi ayah Pitri semakin memburuk, hingga pada tanggal 15 September 2023, ia harus dirawat di Rumah Sakit Handayani di Lampung Utara untuk memeriksa tekanan darahnya. Namun, setelah dirawat inap selama lima hari, kondisinya tidak mengalami perubahan.

Kemudian, sang ayah dirujuk ke Rumah Sakit Abdoel Moeloek, Bandarlampung, dengan harapan mendapatkan perawatan yang lebih baik.

Pada hari wisuda yang dinanti-nanti, Pitri memutuskan untuk pergi ke universitas dengan harapan mengambil foto wisuda yang telah dipersiapkan dengan baik. Sang ayah bahkan meminta Pitri untuk membawakan nasi sambal.

Namun, takdir berkata lain. Sang ayah mengalami kondisi yang memburuk saat Pitri pergi melakukan sesi foto wisuda. Pitri merasa tidak ada firasat apa-apa, karena sang ayah telah memberinya izin untuk pergi.

Saat Pitri sedang di tengah sesi foto, dia mendapatkan telepon yang mengguncangkan hatinya. Sang ayah tiba-tiba koma, dan jantungnya tidak lagi berdetak.

Pitri segera bergegas kembali ke rumah sakit, dan berlari menuju ruangan sang ayah. Sayangnya, ia tiba terlambat. Sang ayah telah menghembuskan nafas terakhirnya.

Meskipun dalam keadaan kebaya dan toga wisuda, Pitri hanya sempat memeluk dan memberi salam terakhir kepada sang ayah yang telah pergi.

Ayahnya selalu memberikan dukungan padanya dan pesan terakhirnya adalah agar Pitri menyelesaikan kuliahnya. Dan Pitri berhasil melakukannya dalam waktu 3 tahun 9 bulan, meraih predikat Cumlaude dengan IPK 3.6.

Hari itu juga adalah ulang tahun sang ayah yang ke-58. Meskipun berpisah secara fisik, Pitri Patmawati akan selalu mengenang pesan dan kasih sayang ayahnya yang telah memberinya kekuatan untuk meraih impian wisudanya.

Editor : Putra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network