PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Pasca adanya 13 pekerja warung esek-esek dikawasan Kecamatan Siman, Ponorogo diduga terinfeksi virus HIV membuat Satpol PP dan Dinas Kesehatan Ponorogo terus melakukan screening atau pemeriksaan dikhususkan untuk penyakit HIV disejumlah wilayah, satunya di kawasan Pasar Njanti, Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan.
Ada sekitar 24 pekerja seks komersial (PSK) yang beroperasi dengan berkedok berjualan kopi. Akan tetapi baru 13 preng datang dan mau melakukan screening.
Septi salah satu pemilik warung mendukung langkah dari pemerintah daerah ini, meski di tempatnya sudah melakukan berbagai hal untuk antisipasi berbagai penularan penyakit.
“Dicek kayak gini, menurut saya bagus, karena kalau memang ada yang sakit, bisa diketahui sejak dini, berhenti bekerja untuk diobati,” katanya.
Lanjutnya Septi menambahkan bahwa jika sebenarnya di Pasar Njanti sudah sering dilakukan screening HIV setiap enam bulan sekali. Bahkan baru beberapa waktu lalu, sejumlah pekerja di Pasar Njanti juga usai dilakukan pemeriksaan kesehatan rutin.
Disinggung soal transaksi esek-esek di Pasar Njanti pun Septi memang menyewakan kamar dengan tarif Rp 20 ribu per jam, kepada sejumlah pria hidung belang untuk bertransaksi esek-esek dengan sejumlah pekerja warung
“Disini wajib pakai pengaman, tetapi juga tergantung pribadi masing-masing,” pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait