PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Tingginya harga telur ayam di pasaran saat ini justru membuat sejumlah warga kurang mampu di Kabupaten Ponorogo, merasa diuntungkan. Hal ini setelah adanya program pengentasan kemiskinan yang betul (Taskintul) dari pemerintah daerah. Dimana setiap satu kepala keluarga mendapat bantuan ayam petelur sebanyak 50 ekor, termasuk subsidi pakan.
Program yang telah ada sejak dua bulan lalu ini, berdampak pada warga tak kala harga telur naik, seperti yang dirasakan warga Desa Gelang Kulon, Kecamatan Sampung, Ponorogo. Bagaimana tidak selain dikonsumsi sendiri, sebagian telur juga bisa dijual. Otomatis menambah pemasukan ekonomi.
“Hampir setiap hari bertelur. Alhamdulillah harga telur pas mahal, sebagian dikonsumsi sendiri sebagian dijual,” kata salah satu warga, Sarmini.
Hal yang sama diungkapkan oleh warga lain, Sukarman yang mengaku cukup terbantu dengan adanya bantuan ayam petelur ini. Jika biasanya harus membeli ketika ingin makan telur, kini tidak lagi.
“Biasanya telur beli sekarang nggak, malah sebagian bisa terjual dan ditukar dengan kebutuhan yang lain. Anak-anak gizinya juga terus terpenuhi,” terangnya.
Sementara itu Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko menjelaskan bahwa program bantuan ayam petelur ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan dan memenuhi gizi keluarga serta bisa jadi mengurangi angka kemiskinan.
“Bantuan ini bisa jadi ternak kecil di belakang rumah dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Harapannya setiap rumah tangga mampu menyelesaikan problematika pangan masing-masing,” pungkasnya.
Di tengah tingginya harga telur di pasaran, keberadaan program ini menjadi bukti bahwa ketahanan pangan dimulai dari hal sederhana. Kandang kecil di pekarangan rumah, warga belajar untuk mandiri dan berdaya.
Editor : Putra
Artikel Terkait