PONOROGO, iNews.id - Tingginya angka kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), di Ponorogo, membuat sebagian sapi mati mendadak. Hal ini setelah sejumlah peternak sapi perah di Desa Krisik, melaporkan beberapa sapi perah miliknya tiba-tiba mati.
“Tiba-tiba saja mati, akhirnya ya dikubur tidak sempat untuk disembelih, padahal itu indukan,” ujar Paini salah satu peternak sapi perah, Jum’at (10/6/2022).
Lanjutnya, akibat kematian sapi perahnya membuat ia mengalami kerugian hingga puluhan juta, apalagi ini sapi perah yang setiap harinya menghasilkan susu segar.
“Ya mau gimana lagi, kalau dijual kan juga tidak boleh, karena sudah mati,” imbuhnya.
Sementara itu menurut Kepala Desa Krisik Erwan Santoso mengungkapkan bahwa hingga kini didesanya sudah ada 7 sapi dilaporkan mati, setelah terjangkit PMK.
“Hingga kini sudah ada 7 yang meninggal sejak adanya PMK yang menyerang sapi-sapi perah,” terangnya.
Menurut data, di Desa Krisik populasi sapi perah mencapai 1100 ekor, sedangkan 255 diantaranya terpapar PMK.
Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Peternakan (Dispertahankan) Kabupaten Ponorogo tidak merinci berapa banyak sapi yang mati akibat PMK, namun tidak membantah jika memang ada sapi mati setelah terpapar virus yang menyerang Mulut dan Kuku hewan ternak.
Editor : Putra
Artikel Terkait