MAKKAH, iNews.id - Ziarah ke pemakaman Maqbarah Jannatul Ma’la, Makkah, Arab Saudi. Pemakaman yang sudah ada sejak zaman arab jahiliyah ini merupakan tempat dimakamkannya Khadijah istri Rasulullah, dan kedua anaknya yaitu Al-Qasim bin Muhammad dan Abdullah bin Muhammad.
Selain itu, kakek Rasulullah, Abdul Muthalib bin Hasyim, dan paman Rasulullah, Abu Thalib juga dimakamkan di sini.
Ma’la sendiri berarti tanah yang lebih tinggi dalam bahasa Arab. Selain itu, beberapa tokoh ulama Indonesia juga ada yang dimakamkan di sini.
Para jamaah haji Indonesia datang ke pemakaman Ma'la untuk berziarah, dengan membaca salam sebelum masuk makam dan berdoa untuk keluarga nabi dan para ulama yang dimakamkan di sana.
Pemakaman Ma’la sangat berbeda dengan pemakaman di Indonesia pada umumnya, tidak ada bangunan maupun batu nisan.
Namun tiap pusara memiliki satu hingga dua batu di atasnya sebagai penanda dengan nama yang terukir di atas batu tersebut. Batu tersebut berbaris rapi di setiap makam.
Pemakaman Maqbarah Jannatul Ma’la juga menjadi tempat pemakaman Hadratus Syekh KH Maimoen Zubair atau yang dikenal Mbah Moen.
Media Center Haji (MCH) berkesempatan berziarah ke pemakaman Maqbarah Jannatul Ma’la.
Saat akan masuk ke pintu masuk pemakaman Al Ma'la, ada dua petugas yang menjaga, mengarahkan peziarah yang datang.
Keduanya langsung memberitahukan petugas lainnya untuk diarahkan sesuai dengan makam yang dituju.
Keliling pemakaman bisa dilalui jalan kaki. Saat tanya di mana posisi makam Hadratus Syekh KH Maimoen Zubair, petugas di pemakaman Ma'la langsung mengantarkan ke Makam ulama karismatik tersebut.
KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen meninggal dunia di usia 91 tahun pada Selasa, 6 Agustus 2019. Mbah Moen ada di baris keempat nomor 151. Posisinya tidak jauh dengan makam istri pertama Nabi Muhammad SAW yaitu Siti Khadijah.
Selain itu juga ada makam Siti Aminah, ibu Nabi Muhammad SAW, Abdul Muthalib, kakek Rasulullah dan Paman Nabi, Abu Thalib.
Sementara itu, salah satu jamaah haji berziarah dengan membaca tahlil dan doa di makam Mbah Moen, mengaku merasa sangat bahagia, ada waktu berziarah ke makam Mbah Moen.
"Karena sejak di Indonesia, juga sudah niat akan ziarah ke makam Mbah Moen. Keluarga juga menyarankan ziarah ke keluarga Rasulullah dan juga ke Mbah Moen. Alhamdulillah, sudah bisa ziarah ke Mbah Moen," kata Fandi Sukarjo (41 tahun), jamaah asal Brebes, Jawa Tengah.
Editor : Putra