PONOROGO, iNews.id - Menu makanan Rica-rica pasti identik daging ayam atau bebek, namun di Desa Kutu Kulon, Kecamatan Jetis, Ponorogo ada warung yang menyediakan menu Rica-rica dari olahan daging Bekicot.
Sri Utami sang pemilik warung memang sengaja mengolah daging Bekicot menjadi Rica-rica agar berbeda dengan tempat lain, dan menjadi menu andalan diwarungnya.
Wanita 42 tahun ini awalnya hanya iseng mengolah Bekicot menjadi Rica-rica. Pasalnya sebelumnya ia sudah berjualan Rica-rica namun oalahan daging Mentok atau angsa.
“Di Ponorogo belum ada warung yang mengolah khusus Bekicot, dari sini saya inisiatif untuk membuatnya,” katanya.
Lanjutnya, Sri menjelaskan bahwa jika Bekicot olahannya dijamin bersih dan tidak berlendir karena telah melalui beberapa proses. Daging Bekicot pun ia mendatangkan langsung dari tempat budidaya Bekicot, bukan mencari sendiri diladang atau pekarangan.
“Saya ambil langsung dari tempat pengolahan dan budidaya Bekicot di daerah Kediri atau Blitar, dan sudah berbentuk olahan daging,” terangnya.
Meski begitu, ia tidak begitu saja mengolah daging bekicot menjadi sebuah masakan, melainkan melalui tiga proses pemasakan kembali sampai daging bekicot benar-benar bersih tanpa lendir.
Selain pengolahan yang khusus, untuk bumbu yang ia campurkan merupakan kombinasi dari bawang putih dan bawang merah, kunyit, dan beberapa rempah lain.
“Bumbunya dari berbagai rempah-rempah, untuk menambah cita rasa Bekicot,”imbuhnya.
Masih menurut Sri, dalam sehari ia bisa menghabiskan sebanyak lima kilogram daging bekicot. Selain melayani yang datang langsung ke warungnya, juga pesan antar pada beberapa kantor dan tempat lain.
Rica-rica Bekicot olahan Sri Utami ini dijual mulai dari harga Rp 10 ribu per porsinya. Banyak pelanggannya adalah kaum pria, karena daging Bekicot, dipercaya menjadi penambah stamina.
“Rata-rata yang datang adalah kaum pria, katanya tidak gampang capek kalau mengkonsumsi daging Bekicot,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu pembeli, Febrianti, mengatakan bahwa tidak banyak warung atau tempat makan yang menyediakan olahan daging Bekicot.
“Saya kan aslinya Kediri, jadi makan Bekicot ini menjadi makanan sehari-hari ketika dikampung halaman, kalau disini nyarinya agak susah,” pungkasnya.
Editor : Putra