Luang Pho Yai Biksu Berumur 399 Tahun yang viral di Media Sosial, ini Faktanya

JAKARTA, iNews.id - Cek fakta tentang Luang Pho Yai, biksu berumur 399 tahun asal Thailand yang videonya viral di media sosial beberapa waktu lalu. Sebuah video yang diunggah di media sosial facebook beberapa waktu yang lalu memperlihatkan seorang biksu sedang memegang kepala seorang anak perempuan.

Dalam narasi yang beredar, biksu tersebut diklaim sebagai biksu tertua di Vietnam dan berusia 399 tahun.

Baca Juga

Cerita Biksu Thailand Berjalan Kaki ke Borobudur, Warga Indonesia Ramah

"Bikhu Tertua asal Vietnam 399th ,"tulis salah satu akun Facebook. Lantas, apakah hal tersebut benar adanya? Berikut ini iNews.id telah mengulas tentang kebenaran video tersebut.

Fakta Video Luang Pho Yai

Mengutip dari laman saberhoaks.jabarprov.go.id, klaim biksu tertua asal Vietnam berusia 399 tahun adalah tidak benar. Faktanya, pria tua dalam video tersebut bernama Luang Pho Yai.

Luang Pho Yai atau Luang Ta adalah biksu adal Thailand yang berusia 109 tahun. Ia telah mengabdi sebagai biksu Buddha selama 77 tahun. 

Dalam video yang beredar, terlihat Luang Pho Yai memegang kepala seorang anak perempuan. Rupanya, video ini pertama kali diunggah oleh cucu Luang Pho Yai, Auy Auyaray di akun TikTok miliknya @auyary13.

Video tersebut diambil saat Luang Pho Yai tengah berada di rumah sakit karena mengalami patah tulang pinggul pada Januari 2022 lalu.

Auy Auyaray juga rutin memberikan pembaruan terkait kondisi sang kakek yang tampaknya membaik hingga Februari dan awal Maret tahun ini. Sedangkan anak perempuan yang terlihat bersama sang biksu dalam video tersebut rupanya adalah cicit dari Luang Pho Yai.

Luang Pho Yai dikabarkan telah meninggal pada akhir Maret 2022 lalu. Cucunya juga memposting video yang menunjukkan gambar peringatan dan upacara pemakaman. Video lain muncul untuk menunjukkan kremasi dan pengumpulan abunya.

Jadi, disimpulkan bahwa video yang mengklaim tentang biksu tertua asal Vietnam yang berusia 399 tahun tersebut adalah hoaks atau tidak benar.

Editor : Putra