PONOROGO, iNews.id - Seorang mantan pemburu di Ponorogo, sukses mengembang biakkan hewan langka Kijang Jawa. Namanya Imam Subaweh, warga Kecamatan Siman ini, setiap harinya tampak telaten merawat dan memberi pakan hewan yang memiliki nama latin Muntiacus muntjak ini dibelakang rumahnya.
Pria 60 tahun ini mengungkapkan bahwa awal mula dia memelihara kijang. Dimana dulu saat menjadi pemburu, ia menemukan anak Kijang yang kebingungan setelah induknya mati.
"Melihat anak Kijang tersebut, hati saya tidak tega, lalu saya bawa pulang untuk dirawat seperti anak sendiri," ujarnya.
Lanjutnya, kini anak Kijang tersebut sudah berusia 25 tahunan. Kemudian ia berburu kembali untuk mencari Kijang jantan.
"Karena yang anakkan pertama berjenis kelamin betina, makannya saya carikan yang jantan, untuk dikawinkan, hingga akhirnya terus berkembang sampai sekarang," ungkapnya.
Masih menurut Baweh, sejak 30 tahun lalu, dikembangkan, bapak dua orang anak Kini sudah ada sekitar 70 ekor berhasil dia rawat.
"Indukannya sekarang ada 20 ekor, bahkan ada beberapa saya berikan ke instansi untuk ikut merawatnya," terangnya.
Disinggung soal perawatan, menurut Baweh tidaklah sulit. Hanya saja pakannya tidak bisa sembarangan, seperti tanaman air. Kalau daun berbulu, seperti daun jagung, Kijang tidak akan mau.
"Makannya malam hari mereka, jadi agak berbeda dengan hewan lain," jelasnya.
Dirumahnya Baweh membagi dua kandang. Ada yang dibiarkan liar sesuai sifat aslinya ada yang dikurung karena jinak, untuk edukasi jika sewaktu-waktu ada yang ingin melihat.
"Kan biasanya ada yang datang ke sini ingin lihat kijang terutama anak-anak ya, ya biar lebih dekat berinteraksi," imbuhnya.
Baweh pun berharap dengan semakin banyaknya orang sadar dengan menjaga kelestarian lingkungan, bisa membuat perubahan yang lebih baik. Terutama habitat hutan tempat puluhan kijang ini seharusnya berada.
"Masyarakat harus mau ikut menjaga kelestarian lingkungan demi generasi mendatang, sehingga masih bisa melihat berbagai flora dan fauna asli Indonesia," pungkasnya.
Editor : Putra