PONOROGO, iNews.id - Kronologi tewasnya Albar mahdi santri pondok pesantren Gontor Ponorogo yaitu bermula dari Perkemahan yang digelar oleh Ponpes Modern Darussalam Gontor, dan di ikuti oleh sejumlah santri termasuk korban Albar Mahdi asal Palembang di Desa Campursari, Kecamatan Sambit Ponorogo.
Kemudian setelah selesai kegiatan perkemahan, pada tanggal 22 Agustus, pukul 06.00 WIB tersangka MFA bersama IH memanggil Albar Mahdi (AM) dan kedua korban lain yaitu RM dan NS diruang perlengkapan pramuka yang ada di kompleks Pondok Pesantren Gontor, Kecamatan Mlarak, Ponorogo.
“Ketiga korban kemudian ditanya tersangka terkait perlengkapan pramuka yang hilang,” Kata Kapolres AKBP Catur Cahyono.
Kemudian setelah peralatan pramuka berupa pasak tersebut dinyatakan hilang maka tersangka MFA dan IH memberi tindakan hukuman kepada korban Albar Mahdib dan RM serta NS.
“IH memukul dengan menggunakan patahan tongkat pramuka ke bagian kaki dan melakukan pukulan tangan kosong ke bagian dada, untuk MFA dengan cara menendang ke bagian dada, hingga akhirnya korban AM terjatuh dan tidak sadarkan diri,” jelas Direskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Totok Suharyanto.
Masih menurut Kombes Totok, bahwa setelah korban tidak sadarkan diri, kedua korban yang lain yaitu RM dan NS dan tersangka MFA membawa korban AM menggunakan becak dari pondok menuju IGD Rumah Sakit Yasfin Gontor.
“Karena tidak sadarkan diri lantas korban dibawa ke rumah sakit milik Ponpes Gontor dengan menggunakan becak,” terangnya.
Polisi hingga saat ini telah menetapkan dua tersangka tewasnya Albar Mahdi, yaitu MFA (18) asal Kabupaten Tanah Darat Sumatera Barat dan satu tersangka yang masih dibawah umur IH (17) asal Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
Editor : Putra