JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Bagi masyarakat pedalaman Kalimantan, ada misteri ular raksasa, yang disebut Tangkalaluk. Ular penunggu hutan ini paling ditakuti masyarakat Dayak menarik perhatian ilmuwan Anthro Zoologi.
Ular Tangkalaluk sebenarnya dikenal dengan sebutan Raja Piton atau memiliki nama latin Reticulated Phyton.
Ular ini menjadi legenda di kalangan suku Dayak dan masyarakat lokal, karena diyakini makhluk jadi-jadian atau ular siluman berukuran raksasa.
Mitos ular Tangkaluluk, hingga kini belum diketahui pasti apakah keberadaannya memang ada. Ceritanya terus berkembang dan turun temurun.
Di tahun 2019 silam, sempat viral di media sosial beredar foto yang disebut sebagi ular tangkalaluk mati akibat kebakaran hutan. Dimana foto tersebut diunggah akun Facebook Johan Michael Median Pasha.
Melansir laman Live Science, ular piton besar ini memang tersebar di sepanjang Asia Tenggara dan Hindia Timur. Ular ini memiliki berat rata-rata 113 kilogram dan spesimen terbesar yang pernah tercatat berbobot 158 kilogram.
Piton tergolong ular yang agresif, apalagi ketika membela diri disaat merasa terganggu, yaitu dengan mengangkat kepala, mendesis keras dan menyerang.
Ular tersebut tidak menghabisi mangsanya dengan racun atau bisa, namun melilitnya untuk menghambat pernapasan serta membuat tulang mangsanya remuk.
Ular jenis ini biasanya memakan mamalia lain, bahkan yang berukuran lebih besar dari tubuhnya, dan menelan makanannya secara utuh.
Disaat sekali makan besar, dapat berpuasa selama beberapa bulan. Reproduksi Python reticulated betina adalah dengan cara bertelur.
Lantas apakah keberadaan ular Tangkalaluk akan terkuak, atau akan tetap menjadi sebuah misteri sebagai ular penunggu hutan rimba pedalaman Kalimantan
Editor : Putra