get app
inews
Aa Text
Read Next : Kasus Viral Pencurian Sepeda Motor Terekam CCTV di Ponorogo, Berakhir RJ

Ketekunan M Masruchin, Purnawirawan TNI Belajar di Pos Satpam agar Jadi Hafiz bikin Terharu

Rabu, 13 Desember 2023 | 14:44 WIB
header img
Mohammad Masruchin, purnawirawan TNI belajar di Pos Satpam agar jadi hafiz Al-Qur'an bikin haru. Foto: Okezone

JAKARTA, iNews.id - Sebagian orang mungkin belum familiar dengan nama Mohammad Masruchin. Dalam sejarah hidupnya, dia pernah menjadi bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Sersan Mayor (Purn) Mohammad Masruchin adalah seorang purnawirawan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pada masa lalu, dia pernah bertugas di Yonif Lintas Udara 503/Mayangkara (sekarang Yonif Para Raider 503/Mayangkara).

Dengan pangkatnya sebagai Sersan Mayor (Serma), Masruchin termasuk dalam golongan Bintara, satu tingkat di atas Sersan Kepala (Serka), dan setingkat di bawah Pembantu Letnan Dua (Pelda).

Namun, terlepas dari karir militernya, Mohammad Masruchin memiliki kisah menarik sebagai seorang penghafal Alquran atau hafiz. Kisah ini terungkap ketika dia menjadi seorang hafiz di Pos Satpam.

"Belajar tidak mengenal usia," sepertinya menjadi moto yang cocok untuk Mohammad Masruchin. Meskipun sudah tidak muda, dia tetap semangat dan bertekad kuat untuk menghafal Alquran setelah pensiun dari TNI.

Pada suatu kesempatan, Masruchin membagikan kisahnya sebelum menjadi hafiz. Singkat cerita, dia mulai belajar menghafal Alquran setelah pensiun dari TNI.

"Saya mulai belajar menghafal Alquran sejak pensiun dari TNI. Alhamdulillah, berkat rida Allah, sekarang saya bisa menghafal 30 juz," ucap Serma Purn Masruchin seperti dilansir dari berita MPI, Kamis (2/11/2023).

Lebih lanjut, Masruchin pensiun dari militer sekitar tahun 2004. Setelah pensiun, dia memilih mengabdikan diri sebagai staf keamanan di Pondok Pesantren Madrasatul Quran Tebuireng, Jombang. Saat mengabdi menjaga keamanan pondok, Masruchin sering melihat para santri muda yang sudah hafal Alquran.

Dari situlah timbul keinginan dalam hatinya untuk ikut belajar menghafal Alquran. Setelah membulatkan tekad, Masruchin menyampaikan niatnya kepada para guru pembimbing di pondok tersebut.

Dengan respons positif, dia disarankan untuk mendaftar sebagai calon hafiz. Sebagai calon hafiz, Masruchin mengikuti berbagai tahapan yang ditentukan.

Meski berada di lingkungan santri yang usianya sebaya dengan anak-anaknya, dia tetap semangat menjalani proses tersebut. Selain menyerahkan hafalannya kepada pembimbing, Masruchin memiliki cara lain untuk meningkatkan hafalannya.

Sambil bertugas di Pos Satpam, dia terus membaca Alquran. Di pos kerjanya, Masruchin selalu menyediakan Alquran kecil.

Seiring berjalannya waktu, hafalannya terus bertambah, hingga akhirnya dia berhasil menyelesaikannya dalam kurun sekitar 5 tahun. Setelah wisuda, Masruchin mendapatkan hadiah tak terduga dari pihak pondok pesantren.

Dalam hal ini, dia diberikan kesempatan untuk pergi ke Tanah Suci dalam bentuk umrah. "Masyaallah, saya benar-benar beruntung bisa menunaikan ibadah umrah dan menjalankan ibadah langsung di depan Ka'bah. Ini benar-benar hidayah tak terduga bagi saya," pungkas Masruchin.

Meskipun sudah menjadi hafiz, Masruchin tetap setia sebagai staf keamanan di Pondok Pesantren Madrasatul Quran. Selain itu, dia juga membagi ilmunya sebagai guru mengaji di sebuah TPQ di desanya.

Melalui kisah Mohammad Masruchin di atas, dapat dipahami bahwa tidak pernah terlambat untuk belajar sesuatu. Tanpa perlu merasa minder dengan usia, semua masih bisa dicapai dengan niat dan semangat yang baik.
 

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut