PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Kasus penganiayaan berujung kematian yang terjadi di Desa Ngumpul, Kecamatan Balong, Ponorogo tengah menuai titik terang. Dimana kematian korban bernama Pujiono tersebut awalnya dilaporkan akibat kecelakaan tunggal.
Pihak kepolisian bertindak cepat dengan melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam pemuda asal Desa Ngumpul tersebut, untuk kemudian dilakukan autopsi, oleh tim forensik RS Bhayangkara, Kediri.
Sebelumnya beberapa warga sudah curiga jika ada yang janggal atas kematian pemuda berusia 37 tahun tersebut. Bahkan kelima anak yang ada di TKP pada saat malam kejadian terlihat ketakutan dan gelisah.
“Mereka (terduga pelaku) ini sebelumnya terlihat ketakutan, hatinya tidak tenang,” kata Supriono, Kepala Desa Ngumpul.
Lanjutnya, Supriono menambahkan bahwa awalnya keluarga menerima jika kematian korban karena kecelakaan tunggal, berdasarkan laporan dari terduga pelaku tersebut. Namun setelah adanya kecurigaan dan desas-desus warga, akhirnya melapor ke kepolisian.
“Korban meninggal karena kecelakaan, dan keluarga menerima. Ada desas-desus dari warga korban meninggal dunia, karena penganiayaan, akhirnya melapor ke polisi,” terangnya.
Saat ini sudah ada 5 anak yang diamankan. Bahkan satu diantaranya berinisial SU (30) sudah ditetapkan tersangka, sedangkan 4 lainnya berstatus saksi, satu diantaranya anak dibawah umur.
“Dengar ada 5 sudah diamankan polisi,” pungkasnya.
Dari informasi bahwa untuk kejadian ada di jalan, di area persawahan masuk Desa Ngumpul, Kecamatan Balong. Namun korban dimakamkan di Desa Poko, Kecamatan Jambon, Ponorogo.
Editor : Putra