JAKARTA, inews.id, - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebanyak 163 dari 342 wilayah zona musim (ZOM) akan mengalami awal kemarau mundur. Kondisi ini akibat fenomena La Nina yang masih bertahan hingga pertengahan 2022.
"Jadi La Nina masih bertahan. Artinya, potensi peningkatan curah hujan masih dapat terjadi hingga pertengahan 2022," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat konferensi pers Prakiraan Musim Kemarau 2022, Jumat (18/3/2022).
Dwikorita mengungkapkan, dari total 342 zona musim di Indonesia, sebanyak 29,8 persen diprediksi mengawali musim kemarau pada April 2022 yaitu zona musim di Nusa Tenggara yang akan mulai April 2022, juga zona musim di Bali dan sebagian Jawa.
"Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis awal musim kemarau yaitu rerata klimatologis mulai tahun 1991 sampai 2020 terkait dengan awal musim kemarau, maka awal musim kemarau tahun 2022 di Indonesia diperkirakan mundur pada 163 zona musim atau 47,7 persen zona musim mengalami awal musim kemarau mundur," kata Dwikorita.
Sedangkan 90 zona musim atau 26,6 persen zona musim mengalami musim kemarau yang sama dengan rerata musim kemarau di 1991 hingga 2020. "Dan sebanyak 89 zona musim atau 26 persen zona musim akan mengalami musim kemarau maju, bahkan sudah dimulai," katanya.
Dwikorita menjelaskan, sifat hujan pada musim kemarau 2022 dibandingkan terhadap rerata klimatologis, diperkirakan normal atau sama pada 197 zona musim atau 57,6 persen normal. Namun, 104 zona musim atau 30,4 persen akan mengalami kondisi kemarau di atas normal atau musim kemarau lebih basah dari rerata klimatologisnya yaitu turun hujan musim kemarau yang lebih tinggi dari rerata klimatologisnya.
"Dan 41 zona musim atau 12 persen zona musim akan mengalami musim kemarau di bawah normal atau lebih kering yaitu curah hujan lebih rendah dari reratanya," katanya.
Kapan puncak musim kemarau tahun ini terjadi? Dwikorita mengatakan, puncak musim kemarau 2022 di wilayah Indonesia diperkirakan umumnya terjadi pada Agustus 2022 yaitu sebanyak 52,9 persen zona musim.
"Kemudian kami simpulkan bahwa dalam prakiraan musim kemarau tahun 2022, musim kemarau pada tahun ini akan datang lebih lambat dibandingkan normalnya dengan intensitas yang mirip dengan kondisi musim kemarau biasanya," katanya.
Editor : Putra