YOGYAKARTA - Gunung Merapi kembali mengeluarkan lava pijar. Guguran Lava pijar tersebut sangat jelas terlihat jelas secara kasat mata. Kejadian ini sempat terekam kamera milik warga dan viral di media sosial.
Hal tersebut membuat warganet heboh dan kemudian berharap agar kondisi Gunung Merapi aman terkendali. Sejumlah warganet juga mengungkapkan sempat mendengar beberapa kali dentuman.
Akun Instagram Magelang news mengabarkan terpantau guguran di lereng Gunung Merapi pagi tadi (5/8) sekitar pukul 08.46 WIB. Berbagai komentar mewarnai postingan tersebut seperti pemilik akun @rina.asri menulis Owalah tadi yg mirip2 Guntur tu itu kali y smpet denger tk kira mau hujan ternyata terang2an ajan
@lieliekvie berkomentar Td sempet denger dari makot...kirain suara dari Akmil ternyata suara dari Merapi...semoga tetap mandali Aamiin.
Kepada awak media, Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santosa mengakui adanya guguran lava pijar tersebut. Teramati 8 kali guguran dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter arah ke barat daya dan barat.
"Selain itu terjadi guguran sebanyak 28 kali dengan amplitudo 3-68 mm dan berdurasi 13.8-208.9 detik,"terang dia, Jumat (5/8/2022).
Agus menuturkan sepanjang Jumat (5/8/2022) cuaca cukup cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 20-26 °C, kelembaban udara 48-63.7 %, dan tekanan udara 836.7-915.6 mmHg. Sehingga peristiwa guguran lava pijar terlihat jelas secara kasat mata.
Agus menambahkan, puncak Gunung Merapi terlihat jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 30-100 m di atas puncak kawah.
"Selain itu juga terjadi kegempaan yang lain,"terang dia.
BPPTKG menyebut terjadi gempa hembusan sebanyak 2 kali dengan amplitudo 3 mm selama 6.4-8 detik. Juga ada gempa Hybrid/Fase Banyak sebanyak 12 kali dengan Amplitudo 3-25 mm berdurasi selama 4.6-8.7 detik.
Di samping itu juga terjadi gempa vulkanik Dangkal sebanyak 4 kali dengan amplitudo 40-75 mm selama 6.4-16.2 detik. Hingga saat ini status Merapi masih sama, level III atau siaga sama seperti tahun lalu.
Agus menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,"ungkap dia.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Editor : Putra
Artikel Terkait