"Yang jelas satu, bawa bayi naek motor sangat tidak direkomendasikan. Baik rute dekat maupun rute jarak jauh. Sudah jelas juga aturannya bahwa kendaraan roda dua tidak bisa dinaekin lebih dari dua orang," ujar dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A, Dokter Spesialis Anak, dikutip dari akun Twitternya @sdenta
Bukan tanpa alasan, Denta mengatakan bahwa bayi memiliki bobot sekitar 30 persen di bagian kepalanya. Sehingga posisi bayi yang dibawa menggunakan motor, membuat risiko tinggi terjadi cidera.
Sebab bayi belum mampu menopang kepalanya, dengan leher. Hal ini bisa menyebabkan pendarahan di otak, atau patah tulang rusuknya,dll.
"Usia bayi adalah usia yang sangat rentan cedera kepala-leher-tulang belakang, 30% bobot bayi ada di kepalanya, dengan leher yang belum mampu menopang kepala, secara biomekanik kepala bayi jadi seperti bandul yang bisa berayun tanpa tahanan yang cukup," jelasnya
"Risikonya tidak hanya di cedera kepala, tapi juga trauma multipel, alias cedera di beberapa bagian tubuh yang terjadi bersamaan, misal patah rusuk, tungkai, perdarahan rongga perut dan lainnya," sambung dr Denta
Informasi terkait bayi meninggal ini memang membuat heboh sosial media. Melansir dari berbagai sumber, unggahan orang tua dari si bayi telah dihapus pada tanggal 3 Agustus kemarin, hal ini menarik publik karena pasangan ini nekat membawa anaknya yang masih bayi naik motor jarak jauh hanya untuk nonton bola.
Editor : Putra
Artikel Terkait