JAKARTA, iNews.id - Harga mi instan dikabarkan bakal naik tiga kali lipat.
Ini terjadi karena perang Rusia-Ukraina berdampak pada rantai pasok makanan global seperti gandum.
Di mana ketergantungan impor komoditas yang dihasilkan oleh negara yang berkonflik bakal membuat kenaikan harga produk di dalam negeri.
Diketahui, bahwa pasokan gandum Ukraina yang digunakan sebagai bahan baku mi instan mengalami masalah.
Ada 80 juta ton gandum di Ukraina tidak bisa ke luar negera gegara perang tersebut.
"Jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya 3 kali lipat itu," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Selasa (9/8/2022).
Dia juga menyebut kalau ini bukan tantangan yang yang kecil, sehingga pemerintah daerah perlu menguatkan produktivitas pertanian sehingga dampak yang bakal dialami dari adanya konflik global tidak terlalu parah.
Pun merincinkan jika harga satu bungkus mi Rp2.500 - Rp3.000an maka nantinya jika ada kenaikan bisa menjadi sekitar Rp9.000an.
Tentu harga tersebut bisa dikatakan mahal kalau satu bungus mi dijual Rp9.000an.
Namun, tentu perincian tersebut belum valid karena masih bersifat perhitungan sementara saja.
Editor : Putra
Artikel Terkait