JAKARTA, iNews.id - Kereta Cepat Jakarta-Bandung dikabarkan akan beroperasi pada Juni 2023.
Hal itu diungkap oleh Menteri BUMN Erick Thohir yang mengatakan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung dilakukan Juni 2023.
"Kita uji coba di Juni 2023 mulai beroperasi," ujarnya pada Rabu (24/8/2022).
Adapun untuk rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan mendarat di Indonesia pada September 2022 mendatang.
Dirangkum, Senin (29/8/2022), berikut fakta Kereta Cepat Jakarta - Bandung beroperasi 2023:
1. Tingkatkan Ekonomi Jawa Barat
Erick menilai kehadiran Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pelabuhan Patimban hingga Kawasan Industri Subang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.
"Di rapat seminggu lalu, Kertajati jadi salah satu pusat airport untuk kargo. Yang selama ini potensinya tidak kita lihat. Artinya ada Patimban, ada kargo dan kami ditugaskan kawasan Subang. Ini jadi konektivitas logistik dan manusianya," jelasnya,
2. Tanggapan Pengusaha Travel
Direktur Utama PT Citra Maharlika Lintas Wahana atau Lintas Shuttle Ori Setianto mengatakan, persaingan bisnis transportasi Bandung-Jabodetabek ke depan akan semakin kompleks.
Tak hanya bersaing dengan sesama travel, tapi juga dengan pesawat terbang dan kereta cepat yang sebentar lagi akan beroperasi.
"Ke depan saingan kami akan semakin banyak. Tak hanya travel, pesawat, bus, tapi akan ada kereta cepat, " kata Ori pada acara training bagi driver Lintas Shuttle di Pasteur Drop Point Lintas Shuttle Pasteur, Jalan Djunjunan, Bandung, Rabu (24/8/2022).
Dia juga menyebut Jakarta Bandung adalah rute gemuk.
Cocok untuk pengembangan bisnis shuttle dengan spesifikasi mengantarkan penumpang ke titik atau daerah terkecil.
3. Dikirim dari China
angkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) dikitim dari Tiongkok ke Indonesia.
"Pengiriman perdana EMU dan Comprehensive Inspection Train (CIT) ini merupakan pertama kalinya pengiriman EMU kereta api cepat dari China ke luar negeri," kata Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia – China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi dalam seremoni Penyelesaian Manufaktur & Pengiriman Perdana EMU Proyek Kereta Api Cepat Jakarta Bandung, Jumat (5/8/2022).
4. Rincian Biaya
Poyek ini diperkirakan bengkak antara USD 1,176 miliar hingga USD 1,9 miliar, atau sekitar Rp17,52 triliun hingga Rp28,31 triliun dengan asumsi kurs Rp14.900 per dolar AS.
Adapun 25% dari total cost overrun ditutupi oleh oleh konsorsium Indonesia yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China Railway International Co. Ltd.
5. Balik Modal Setelah 42 Tahun
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS, Amin AK mengungkapkan bahwa perlu 42 tahun untuk menutupi atau mengembalikan modal dari proyek kereta cepat Jakarat Bandung (KCJB).
Menurutnya, di atas kertas proyek ini tidak akan pernah untung, hal itu bisa dilihat secara gamblang berdasarkan kajian-kajian.
"Dengan kajian 30.000 penumpang per hari, ini kajian objektif nya, kemudian tiket 250 ribu itu setahun pendapatan dari PT yang mengelola proyek ini hanya 2,7 triliun. Seandainya seluruh pendapatan itu nanti di matching kan dengan modal yang 114 triliun, itu butuh 42 tahun untuk menutup," kata Amin.
6. Dapat Suntikan Modal
PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) mendapatkan dana Rp4 triliun yang berasal dari PMN (Penyertaan Modal Negara) untuk menambah kekurangan dana pada proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KCJB).
Di mana sejak awal proyek itu merupakan konsorsium antara dua BUMN Indonesia melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan China, Beijing Yawan HSR Co Ltd.
7. Bocoran Corak Batik di Kereta Cepat Jakarta - Bandung
Melalui akun instagram pribadinya @ridwankamil, Gubernur Jawa Barat tersebut mengatakan bahwa terdapat interior dengan tema batik Megamendung di dalam kabin Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
"Interior dengan tema batik Megamendung juga terlihat sudah diaplikasikan," kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil juga menjelaskan bahwa 11 set lokomotif dan gerbongnya sudah selesai dari pabriknya di Qingdao Tiongkok.
Editor : Putra
Artikel Terkait