Potret Puan Maharani Tunggangi Kuda Spesial Milik Prabowo

Putra Ramadhani Astyawan
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani diajak berkuda oleh Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat hari ini, Minggu (4/9/2022). (Foto: Istimewa)

Selanjutnya, Puan menjajal menaiki kuda L'sultao berwarna palomino, kuda keturunan Portugal yang lahir di Hambalang. Dengan kuda ini, Puan sempat menjajal pose penghormatan atau refrance di mana kaki kuda posisinya seperti strecthing. Kaki depan kuda ke muka, sementara kaki belakang meregang keluar dan badannya merendah.

Selesai berkuda, Puan dijamu Prabowo untuk menikmati sajian makanan di sebelah arena berkuda. Puan duduk berhadapan dengan Prabowo di meja segi empat.

Selepas break jamuan makan siang, Puan dan Prabowo mengadakan pertemuan empat mata di Wisma 1 Hambalang yang berada di sebelah pendopo utama. Wisma 1 Hambalang merupakan tempat yang biasa digunakan Prabowo menerima tamu pribadinya.

“Kehormatan besar kedatangan Ibu Puan Maharani. Saya merasa sangat dekat sama keluarga Bu Puan, keluarga Ibu Megawati Soekarnoputri Presiden ke-5 RI dan Pak Taufik Kiemas,” ucap Prabowo.

“Jadi Hubungan kekeluargaan sudah lama terjalin. Sudah generasi ketiga, orang tua saya juga dekat dengan orang tua Bu Mega, kakek saya juga dekat dengan Bung Karno,” ujarnya.

Pertemuan antara jajaran PDIP dengan Gerindra hari ini memang cukup hangat. Banyak canda dan tawa yang terlontar dalam safari politik tersebut.

Puan pun mengucapkan terima kasih atas sambutan dari Prabowo dan jajaran Gerindra. Apalagi, Prabowo menyatakan mendapat kehormatan didatangi oleh Puan.

“Terima kasih atas sambutan yang hangat pada kesempatan ini. Saya diperkenankan untuk mencoba kuda kesayangan beliau. Berkuda perlu teori yang benar, perlu ketenangan, enggak boleh grogi,” jelas Puan.

“Dan saya ke sini penuh ketenangan karena saya datang ke sini merasa ke rumah keluarga sendiri. Seperti yang disampaikan Mas Prabowo, hubungan keluarga kami sudah jauh berjalan,” tutur mantan Menko PMK itu.

Menurut Puan, pasang surut dalam politik merupakan hal yang biasa. Dia menegaskan yang terpenting yaitu silaturahmi kekeluargaan tetap harus terbina sekali pun berbeda pandangan politik.

“Kami harus menunjukkan komitmen bahwa saat bertanding kami bertanding, tapi saat bersanding ya kami harus bersanding,” tutur Puan.

 

Editor : Putra

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network