JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Prabu Jayabaya memang sangat dikenal dengan berbagai ramalannya. Aktivitas Gunung Semeru yang masih tinggi, lantas kemudian dikaitkan dengan memunculkan mitos bahwa Pulau Jawa akan terbelah sebagaimana ramalan dari Prabu Jayabaya.
Gunung Semeru memang dianggap salah satu gunung suci tempat bersemayamnya para dewa, oleh sebagian orang.
Puncak Gunung Semeru dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para Dewa Hindu dan menjadi penghubung antara Bumi dan Kahyangan.
Masyarakat Hindu melakukan upacara sesaji kepada dewa-dewa di Gunung Semeru setiap 8-12 tahun.
Diolah dari berbagai sumber Gunung Semeru memiliki mitos bahwa puncak dari Gunung Meru di India yang dibawa oleh Dewa Brahma dan Dewa Wisnu ke Tanah Jawa untuk dijadikan pasak bumi.
Kisah yang termuat dalam kitab Tantu Panggelaran itu mengatakan bahwa sebelum Gunung Semeru ditancapkan, Pulau Jawa masih terombang-ambing di lautan lantaran belum ada penekannya.
Mitos lain menghubungkan kaitannya antara letusan Gunung Semeru dengan penanda bencana atau peristiwa besar yang membawa penderitaan bagi rakyat. Karena itulah tidak heran ada yang menghubungkan letusan Gunung Semeru ini dengan ramalan Jayabaya, yang menubuatkan bahwa Pulau Jawa akan terbelah.
Ramalan itu juga dikaitkan dengan aktivitas vulkanik di Gunung Slamet yang berada di lima kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Brebes, Banyumas, Purbalingga, Pemalang, dan Tegal.
Bahkan, mitos itu pun sampai saat ini masih diyakini warga sekitar lereng Gunung Slamet. Terlebih lagi, gunung dengan ketinggian 3.428 meter itu berada nyaris di tengah-tengah antara pantai utara dan selatan Jawa.
Cerita ini sudah lama berkembang di warga Banyumas dan sekitarnya yang dikaitkan dengan ramalan Jayabaya. Mereka meyakini mitos yang menyebutkan Pulau Jawa akan terbelah jika Gunung Slamet meletus.
Bagi yang pernah mendaki Semeru, mungkin sudah tahu tentang misteri di Kawasan Kelik. Kawasan ini merupakan lokasi yang terdapat banyak sekali nisan untuk orang-orang yang meninggal ketika mendaki Gunung Semeru.
Salah satunya milik aktivis Soe Hok Gie, konon ketika para pendaki melewati kawasan kelik, para pendaki ada yang mengalami kesurupan roh manusia dan roh binatang.
Misteri Gunung Semeru lainnya adalah kisah penghuni Ranu Kumbolo, danau yang berada di ketinggian 2.389 mdpl. Di mana masyarakat sekitar percaya keberadaan dewi berpakaian kebaya kuning di Ranu Kumbolo.
Para pengunjung dilarang mandi, mencuci, bahkan mendirikan tenda dengan jarak 10 meter dari bibir danau. Para pengunjung juga dilarang memancing atau menangkap ikan apa pun di danau tersebut. Konon katanya, dewi itu suka menjelma menjadi ikan emas besar yang bertugas menjaga wilayah tersebut.
Editor : Putra
Artikel Terkait