Sementara Bupati Sugiri Sancoko juga mengungkapkan pentingnya bulan Suro atau Muharram dalam konteks budaya Ponorogo. Dalam bulan ini, terdapat dua agenda besar yang menonjol. Pertama, grebeg suro di awal bulan dengan serangkaian kegiatan yang beragam.
Kemudian, pada akhir bulan, muncul kegiatan tutup suro yang mencapai puncaknya dalam kirab tutup suro. Tradisi ini bukan hanya mengandung nilai-nilai budaya, tetapi juga memiliki potensi untuk berkontribusi pada perekonomian.
Semoga tahun depan lebih besar lagi acaranya. Ikhtiar ini mudah-mudahan tidak hanya ada budaya dan peradaban, tetapi juga perekonomian tumbuh," pungkasnya.
Pelestarian budaya tidak hanya sekadar menjaga tradisi, tetapi juga membangun identitas dan karakter masyarakat. Kegiatan budaya di Kabupaten Ponorogo, telah memberikan contoh nyata dalam menghargai dan melestarikan warisan budaya.
Editor : Putra
Artikel Terkait