PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Ditahun politik ini sering kali pondok pesantren dikait-kaitkan dengan politik maupun calon tertentu, meskipun sering kali dibantah, seperti halnya Pondok Modern Darussalam Gontor. Bahkan salah satu pimpinan Pondok Gontor, Hasan Abdullah Sahal, mengungkapkan bahwa Gontor tidak berpolitik praktis.
“Gontor itu tidak berpolitik praktis, namun juga tidak buta politik,” kata KH Hasan Abdullah Sahal, saat peringatan 100 tahun Pondok Gontor.
Lanjutnya, KH Sahal, menjelaskan maksud dari ungkapan tidak berpolitik praktis pondok yang dipimpinnya, karena memang Gontor merupakan lembaga pendidikan.
“Tidak bisa jika Politik disandingkan dengan pendidikan, karena akan kalah satunya,” terangnya.
Meski menegaskan tidak berpolitik praktis, namun masih kata KH Sahal, bukan berarti Gontor tidak tahu atau paham politik.
“Gontor memang tidak berpolitik praktis, namun tidak juga buta akan politik. Karena jika buta politik, maka akan di kalahkan oleh politik,” pungkasnya.
Pondok Modern Darussalam Gontor tengah berusia 100 tahun, dan diperingati dengan berbagai kegaiatan.
Selain itu pada acara pembukaan peringatan 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor pusat di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional. Diantaranya Rais 'Aam PBNU sekaligus Ketua MUI K.H. Anwar Iskandar, perwakilan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sa’at Ibrahim, Wagub Jatim, Emil Dardak, dan sejumlah tokoh dan ulama lainnya.
Selama ini seringkali, mulai dari menteri, petinggi parpol hingga Presiden berkunjung ke Pondok Gontor.
Editor : Putra
Artikel Terkait