"Saya sempat merasa malu harus wisuda dengan kursi roda, tetapi keluarga saya memotivasi saya untuk tetap mengikuti wisuda, karena ini adalah hasil dari perjuangan saya selama ini. Saat wisuda, saya diantar oleh kakak saya," ungkapnya.
Perempuan yang merupakan seorang guru Taman Kanak-Kanak (TK) berharap bahwa setelah lulus, dia dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada orang lain, terutama kepada murid-muridnya.
Terlebih lagi, selama ini dia telah menjalani tugas mengajar dan kuliah S2 secara bersamaan. Semua usahanya berbuah manis ketika dia menerima penghargaan sebagai lulusan terbaik dengan IPK 3,97 nyaris sempurna.
Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes, Rektor UNESA, mengapresiasi kehadiran Khoirotul dalam upacara wisuda meskipun dia mengalami cedera dan harus menggunakan kursi roda. Menurutnya, Khoirotul adalah mahasiswa berprestasi yang memiliki dedikasi dan motivasi tinggi dalam belajar.
"Sebagai bentuk apresiasi dari universitas, kami memberikan dukungan berupa asuransi kesehatan untuk membantu dalam proses penyembuhan, dan kami juga memberikan penghargaan kepada wisudawan yang sedang hamil besar," ujar pria yang akrab disapa Cak Hasan.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait