Mengungkap Misteri Dua Makam Kuno di Gunung Kawi

Putra
Misteri makam kuno yang ada di Gunung Kawi foto: istimewa

MALANG, iNewsPonorogo.id - Gunung Kawi di Kabupaten Malang, sangat populer di masyarakat luas, bahkan lokasi ini juga kerap disebut sebagai tempat mencari pesugihan. Selain berbagai macam bangunan di lokasi juga ada dua makam kuno yang disebut memiliki kaitan era Kerajaan Mataram kuno

Dua makam ini diberi nama Toenggol Manik Djaja Ningrat dan Toenggol Wati, dan terletak di kompleks Keraton Gunung Kawi, Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Namun, sejarawan lokal, Suwardono, menjelaskan terkait makam tersebut, yang banyak narasi sejarah berkembang di sana.

Menurut Suwardono, jika dilihat dari bentuk makam dan arah hadapnya yang menghadap utara-selatan, makam-makam ini adalah makam Islam. Selain itu, konstruksi makam ini sejalan dengan bangunan makam era Islam, sekitar abad ke-18 ke atas. 

Keterangan ini menimbulkan keraguan bahwa makam-makam tersebut memiliki kaitan dengan Mpu Sindok atau Kerajaan Mataram kuno yang berkembang di masyarakat sekitar.

“Kebetulan saja, atau dipas-paskan. Jadi sebetulnya nggak ada hubungannya, tapi sama masyarakat itu informasinya dari mulut ke mulut, cerita-cerita, faktanya enggak menunjukkan itu, antara zaman Islam sama-sama Kediri saja beda jauh, zaman Kediri saja dengan zaman Mpu Sindok juga beda jauh," katanya.

Lanjutnya, Suwardono menambahkan bahwa, dalam hal jarak waktu, konstruksi makam ini tidak relevan dengan zaman Mpu Sindok. Zaman Mpu Sindok dan era Islam berbeda jauh, dan informasi faktual tidak menunjukkan adanya hubungan antara keduanya. 

Sehingga, ketika melihat peninggalan dan artefak sejarah arkeologis, tidak ada bukti peninggalan Mpu Sindok atau prasasti-prasastinya di sekitar Gunung Kawi.

"Makanya pas saya tanya keterkaitan dengan Mpu Sindok di Gunung Kawi kaget. Saya meneliti secara khusus peninggalan-peninggalan Mpu Sindok dan prasasti-prasastinya, sampai detail enggak ada (di sekitar Gunung Kawi)," terangnya.

Suwardono menegaskan bahwa peninggalan sejarah mengenai Mpu Sindok hanya terjadi ketika Mpu Sindok masih menjadi patih dari raja bernama Mpu Daksa saat masih beribukota di Jawa Tengah. 

Misalnya, peninggalan Candi Songgoriti di sisi barat lereng utara Gunung Kawi. Namun, ketika Mpu Sindok menjadi raja dan memindahkan pusat pemerintahannya ke Jawa bagian timur, tidak ditemukan peninggalan sejarah yang menguatkan keterkaitan Mpu Sindok dengan Gunung Kawi.

Bila ada penemuan lempengan-lempengan tembaga yang diduga sebagai prasasti di kawasan Gunung Kawi, Suwardono menyarankan agar kebenaran temuan tersebut perlu diteliti kembali. Lempengan tersebut mungkin telah dipindahkan atau tidak memiliki kaitan dengan Gunung Kawi.

"Sehingga kalaupun ditemukan Prasasti Sindok di Gunung Kawi umpamanya bisa saja dibawa orang, dialihkan, disimpan, disembunyikan, akhirnya ditemukan ditemukannya di Gunung Kawi, seperti Prasasti Ukir Negara, yang dari Gunung Kawi itu nggak di sana tempat aslinya sebenarnya," pungkasnya.

Narasi sejarah mengenai dua makam di Keraton Gunung Kawi, Malang, perlu disesuaikan dengan fakta-fakta sejarah yang ada.

Sejarah adalah bagian penting dari warisan budaya suatu daerah, dan mengklarifikasi informasi yang berkembang adalah langkah penting untuk memahami akar sejarah yang sebenarnya.

Editor : Putra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network