PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Kasus remaja yang menyayat tangannya sendiri yang beberapa waktu lalu sempat viral, ternyata juga terjadi di Kabupaten Ponorogo. Alasan meraka melakukan self harm(menyakiti diri sendiri) disebut akibat rasa frustasi, kecewa hingga, ingin menyerah untuk hidup.
Fenomena kasus menyayat tangan kebanyakan dilakukan oleh remaja putri ini, diungkapkan oleh Psikolog Klinis RSUD dr Harjono, Karina Rizki Rahmawati. Menurutnya, kasus seperti ini, sebenarnya sudah dari dulu ada.
"Kalau sudah melakukan self harm, orangtua memang perlu bantuan ke psikolog atau psikiater," katanya.
Lanjutnya, Karina menambahkan bahwa biasanya yang dilukai dengan silet ialah tangannya. Bahkan ada yang kedua tangnnya dengan sayatan cukup panjang.
“Kadang malah dilakukan berkali-kali di lengan yang sama. Lukanya sudah ketutup, malah dilukai lagi," terangnya.
Masih menurut Karina, menyebut jika hal ini karena kurangnya perhatian dari orang terdekat, apalagi orangtua menjadi pemicu remaja putri ini, menyakiti diri sendiri. Ada juga dikarenakan faktor lain, seperti terkena bully, baik verbal maupun fisik.
"Ada unsur asmara sih, tetapi kebanyakan kurang perhatian. Mereka kecewa dengan dirinya sendiri, dan yang mengakibatkan mereka nekat melukai tubuhnya sendiri," ungkapnya.
Salah satu penyelesaian permasalahan seperti ini, kata Karina yang paling penting perhatian dari orangtua. Orangtua harus care, dan diberi pola asuh yang baik.
"Kebanyakan ortu mereka bekerja sebagai pekerja migran, di rumah ikut nenek atau kakeknya. Sehingga perhatian untuk si remaja berkurang," pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait