PONOROGO, iNewsPonorogo.id - iWarga Desa Ngadirojo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo, telah lama hidup dalam kekhawatiran, akibat pencemaran sungai desa setempat, akibat limbah kotoran sapi.
Kotoran sapi yang diduga berasal dari sentra sapi perah yang ada di Kecamatan Pudak ini telah menciptakan penumpukan sedimen kotoran yang signifikan. Pasalnya diperkirakan tiap harinya kurang lebih ada 100 ton kotoran sapi dibuang hingga mencemari sungai.
“Sudah bertahun-tahun seperti ini, bahkan limbah kotoran terus menumpuk, disepanjang aliran sungai,” kata salah satu warga, Arif Santoso.
Lanjutnya, Arif menambahkan bahwa dampak dari limbah, selain mengubah warna air menjadi keruh dan kehijauan, saat musim hujan aromanya sangat menyengat.
“Selain merusak air menjadi keruh, sehingga tidak bisa digunakan. Pada saat musim hujan juga menimbulkan bau yang menyengat,” terangnya.
Sementara itu, salah satu pemerhati lingkungan, Pujiana sangat prihatin terhadap limbah kotoran sapi yang mencemari sungai dan terjadi sejak lama.
“Jadi semacam ada pembiaran terkait hal ini. Bahkan sedimen kotoran sapi tersebut menumpuk,” jelasnya.
Masih menurut Pujiana, bahwa banyaknya tumpukan kotoran tersebut juga berdampak pendangkalan.
“Dampaknya bukan saja pada warga, juga merusak destinasi wisata yang ada di desa setempat, sehingga tidak lagi dikunjungi wisatawan,” pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait