PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Jelang ibadah haji tahun ini, para jamaah dadi berbagai daerah telah melakukan berbagai persiapan sebelum berangkat ke tanah suci, termasuk halnya dengan Hardjo Mislan, jamaah asal, Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Ponorogo.
Kakek yang punya 7 anak dengan 15 cucu ini, diklaim menjadi jamaah haji tertua, karena usianya hampir berusia 110 tahun, tepatnya lahir pada 02 Juli 1914.
Usianya yang tua maka Hardjo Mislan menjalankan ibadah haji nanti didampingi oleh anak keduanya, bernama Sirmad. Meski usia bapaknya diatas seratus tahun namun secara umum kondisi kesehatannya cukup baik. Ia pun tidak memiliki kekhawatiran, dan siap mendampingi menunaikan rukun islam ke 5.
“Alhamdullilah Bapak sehat. Sebelumnya juga mengikuti manasik serta bimbingan. Tidal ada kekawatiran karena memang yang fisik dan kesehatannya baik,” kata Sirmad.
Hardjo mislan adalah seorang petani sekaligus mantan pejuang kemerdekaan. Didalam kesehariannya ia menghabiskan waktu di rumah dan juga di ladang.
“Pekerjaan Bapak itu ya petani. Dulu juga menjadi pejuang kemerdekaan,” terangnya.
Keinginan untuk berhaji, masih menurut Sirmad, sudah sangat lama, meski pada tahun 2017 lalu sempat ibadah umroh. Kemudian 2019 mendaftar haji.
“Dulu sempat juga umroh didampingi oleh kakak saya. Pada 2019 mendaftar haji. Usianya yang masuk lansia, masuk dalam daftar jamaah prioritas, sehingga daftar tingginya tidak lama,” pungkasnya.
Seperti diketahui bahwa ada ratusan jamaah asal Kabupaten Ponorogo bakal berangkat haji dengan dibagi 2 kelompok terbang (Kloter), yaitu Kloter 19 dan 20. Sedangkan untuk keberangkatan juga tidak sama.
Editor : Putra
Artikel Terkait