PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Ponorogo, November mendatang, sejumlah nama bakal calon bupati maupun wakil bupati bermunculan. Dari mulai petahana Sugiri Sancoko dan Lisdyarita hingga bupati periode 2015-2020, Ipong Muclissoni.
Lembaga survei, Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) merilis elektabilitas sejumlah nama yang beredar saat ini, yang berpeluang maju Pilkada Ponorogo.
“Hasil survei yang dilakukan pada tanggal 23-29 April 2024. Masyarakat masih mengatakan puas dengan kinerja incumbent Sugiri Sancoko,” kata Direktur ARCI Baihaki Sirajt.
Lanjutnyq, Sirajt menambahkan bahwa untuk metode survei pihaknya menggunakan Stratified Multistage Random Sampling, dengan sekitar 1200 responden yang dilakukan sampling,
“Adapun rentan usia, yaitu Gen Z atau di usia kurang dari 25 tahun sekitar 15,7 persen. Lalu milineal 26 tahun sampai 50 tahun, 36,3 persen, Gen X 41 tahun sampai 56 tahun, 29,4 persen dan Boomber usia lebih 56 tahun 18,6 persen.
Pada saat dilakukan survei, masih menurut Sirajt bahwa ada lima nama yang dikenali responden, dan akan memilih jika maju sebagai bupati Ponorogo.
“Ada 5 nama yaitu, incumbent Sugiri Sancoko, lalu Lisdyarita, Supriyanto, Ibnu Multazam, Ipong Muchlissoni,” terangnya.
Kemudian hasil survei tersebut yang tertinggi adalah Sugiri Sancoko, dengan mendapatkan 56,2 persen. Menyusul Supriyanto anggota DPR RI Partai Gerindra, sebesar 13,6 persen. Lalu Ibnu Multazam, Ketua DPC PKB Ponorogo 11,9 persen. Sedangkan, Ipong Muchlissoni cuma 10,1 persen. Terakhir Wakil Bupati saat, Lisdyarita sebesar 4,7 persen. Belum menentukan pilihan 4,5 persen.
“Kemudian jika head to head antara Sugiri Sancoko dan Ipong Muchlissoni, Sugiri masih tinggi yaitu diangka 59,2 persen. Sedangkan Ipong Muchlissoni 19,4 persen. Dan belum menentukan pilihan 21,2 persen,” jelasnya.
Dia menjelaskan disaat ditanya kenapa Ipong Muclissoni mendapatkan angka yang kecil, karena memang belum running, atau menampakkan diri dan menyatakan mencalonkan kembali sebagai calon bupati.
“Kenapa Ipong Muclissoni angkanya masih kecil, karena memang belum running pada saat dilakukan survei. Masyarakat tidak tahu apakah akan mencalonkan kembali atau tidak,” pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait