PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Dusun Wonopuro yang masuk Desa Sidowayah, Kecamatan Jambon, Ponorogo, menjadi viral, usai kondisi akses jalan menuju ke dusun setempat yang dihuni 140 jiwa dari 37 kepala keluarga (KK).
Bahkan ketika ada yang sakit warga harus memikul menggunakan kursi dan diikat ke bambu menuju turun ke jalan raya. Dimana lokasi dusun Wonopuro berada di pegunungan. Akses jalan yang tidak memadai dan ekstrem, menjadikan kendaraan roda empat atau ambulans tidak bisa menjangkau dusun tersebut.
“Jalannya ndak bisa kendaraan itu roda empat roda dua saja sulit. Kalau ada orang yang sakit, dokter atau bidan itu dipanggil ke sini juga nggak mau, karena kondisi jalan yang juga ekstrem,” kata Daimin, salah satu warga Wonopuro.
Sebelumnya sebuah video viral memperlihatkan puluhan warga memikul Mbah Irah, dengan berjalan kaki sejauh lebih dari 2 kilometer secara bergantian. Bahkan itu pun dengan kondisi jalan yang naik turun dan penuh dengan bebatuan.
Warga mengaku terpaksa membopong Mbah Irah, karena akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan. Sementara kondisinya yang sedang sakit, jadi tidak memungkinkan jika dibonceng menggunakan sepeda motor.
“Kalau ada yang sakit harus dibawa ke bawah dengan dipikul. Selain orang sakit orang hamil juga sama saja, karena memang kondisi jalan tidak memungkinkan,” terangnya.
Sementara itu Loso, salah satu tokoh masyarakat mengaku jika kondisi ini sudah terjadi sudah bertahun-tahun. Dimana setiap orang sakit ataupun orang melahirkan hingga orang meninggal dunia harus dibopong menggunakan tandu secara gotong royong atau bergantian ke jalan raya.
“Kalau ada yang sakit atau hamil memang harus dipikul atau ditandu menuju ke bawah. Petugas kesehatan juga enggan naik, karena kondisi jalan yang ekstrem,” pungkasnya.
Warga berharap adanya keseriusan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur jalan agar mereka tidak lagi terisolasi karena jalan ini merupakan satu-satunya jalan keluar dari Dusun Wonopuro.
Editor : Putra
Artikel Terkait