Tambang Emas di Solok Longsor Tewaskan 11 Orang dan 11 Luka, Ini Identitas Korban Meninggal!

Rus Akbar

PADANG, iNewsPonorogo.id - Identitas korban yang meninggal akibat longsor di tambang emas ilegal di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, telah teridentifikasi.

Menurut data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok, terdapat 22 korban tertimbun, dengan rincian 11 orang meninggal dan 11 lainnya mengalami luka-luka.

Kepala BPBD Kabupaten Solok, Irwan Effendi, menjelaskan bahwa lokasi longsor berada di medan yang sulit dijangkau, sehingga terjadi kesalahan informasi mengenai jumlah korban. Data terakhir menunjukkan bahwa ada 11 korban yang meninggal, yang sekaligus memperbarui laporan sebelumnya.

"Sampai malam ini, proses evakuasi masih berlangsung. Dua korban sedang dalam proses evakuasi menuju posko," katanya, Jumat (27/9/2024) malam.

Ia menambahkan bahwa lokasi longsor memerlukan waktu 4-6 jam untuk dijangkau dengan berjalan kaki, dan tidak adanya jaringan komunikasi di area tersebut menyulitkan penanganan situasi.

Identitas 11 Korban Tewas:

  • Sat (35), warga Talang Timur
  • Desriwandi (47), warga Talang Barat
  • Doris (30), warga Panasahan
  • Yedrimen (44), warga Talang Barat
  • Eri (Yusrizal) (44), warga Taratak Dama
  • Ilham (25), warga Panasahan
  • Zil (31), warga Solok Selatan Pekonina
  • Indra (18), warga Solok Selatan Pekonina
  • Ambra (29), warga Surian
  • Don, warga Solok Selatan, Bumi Ayu
  • Sakir, warga Surian

Irwan Effendi menjelaskan bahwa titik longsor merupakan lubang bekas galian tambang yang terkena dampak curah hujan tinggi pada Kamis (26/9/2024). Korban-korban tersebut adalah masyarakat yang melakukan aktivitas pendulangan emas secara manual.

Proses pencarian dan penyelamatan melibatkan warga setempat dan aparat pemerintahan nagari, yang telah berupaya mencari dan menyelamatkan korban dengan peralatan seadanya di lokasi yang sulit dijangkau. Pencarian dimulai sejak Jumat (27/9/2024) pukul 03.00 WIB.

Pencarian juga melibatkan masyarakat sekitar di Kecamatan Hiliran Gumanti dan Forkopimda Kabupaten Solok Selatan. Forkopimda Kabupaten Solok telah berkoordinasi untuk penanggulangan bencana longsor dengan membentuk tim penyelamatan dan evakuasi, serta melakukan pendataan yang melibatkan polisi, TNI dari Kodim 0309/Solok, Tim Reaksi Cepat BPBD Solok, Satpol PP, Dinas Kesehatan, pemerintah nagari, dan relawan.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network