PONOROGO, inewsponorogo.id, - Rusaknya sejumlah titik jalan di Kabupaten Ponorogo dikeluhkan masyarakat. Kerusakan jalan bahkan hampir merata, tidak hanya didesa namun juga di kota, meskipun tingkat kerusakan beragam.
Kerusakan jalan diwilayah kota, ada di beberapa jalan protokol, hingga jalan alternatif antar kota.
Sayid Asfari warga Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, mengungkapkan bahwa jalan rusak yang ada di Ponorogo seringkali memakan korban, karena kecelakaan akibat jalan yang rusak.
"Gak cuma sekali dua kali. 30 an orang jatuh itu ada. Ada yang hingga patah tulang. Saya pernah bantu warga korban kecelakaan sampai mengantar ke rumah sakit," ujarnya.
Menurutnya, kerusakan karena badan jalan yang berlubang, ukurannya bisa sampai 20 centimeter.
Warga lain, Yusti Pamsi mengatakan hal yang sama. Dia yang bekerja sebagai ASN di salah satu Puskesmas di Kabupaten Madiun harus melintasi jalan yang kondisinya rusak.
"Tapi kalau masuk ke Kabupaten Madiun jalan mulus banget. Berbeda dengan di Ponorogo. yang berlubang," tegasnya.
Kejadian tidak menyenangkan juga dialami oleh penjual makanan Adhifa. Dia yang harus mengantar jualannya ketika melintasi jalan-jalan di pusat kota harus berhati-hati.
Pasalnya, jika tidak hati-hati, bisa saja makanan yang dia antar bisa rusak, "Jalannya parah banget. Apalagi yang Jalan Sultan Agung. Sampek bingung aku memilih Jalan yang mulus, " ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Henry Indrawardhana menyebut Ponorogo mempunyai jalan Kabupaten sepanjang 916 kilometer dan poros desa 600 km. Totalmya ada 1.500 kilometer Jalan.
Dia menjelaskan dari 1.500 kilometer jalan itu, yang tidak rusak hanya 45.21 persen atau 678 kilometer. Sedangkan sisanya, 54.79 persen atau 822 kilometer rusak.
"Ya ini masih terus perbaikan. Kami tembel ruas jalan yang dinilai membahayakan. Kemarin sudah menembel seperti di Jabung, Jeruksing,” terangnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait