PONOROGO, iNews.id - Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kediri melakukan otopsi atas kasus penemuan mayat bayi di sungai Desa Ngadirejo, Ponorogo. Hal ini guna mengetahui penyebab kematian bayi berjenis laki-laki tersebut.
Dokter forensik dari RS Bhayangkara Kediri, Titik Purwanti menyebut bahwa dalam pemeriksaanya, bayi itu diperkirakan berusia 9-10 bulan dalam kandungan.
"Kondisi bayi sebenarnya normal, tidak ada cacat bawaan lahir," ungkap nya.
Lebih lanjut, dr Titik menambahkan, organ tubuh bayi itu komplit, meski saat ditemukan tangan kiri bayi tersebut hilang. Dimungkinkan tangan kiri itu karena proses pembusukan atau dimakan binatang liar.
"Hilannya tangan kiri si bayi itu tidak hubungannya dengan kekerasan. Tangan hilang itu karena terjadi proses pembusukan atau dimakan bintang,” jelasnya.
Masih menurut dr Titik, bahwa dalam otopsi tersebut, ada kekerasan pada kepala bayi. Selain di kepala itu, tidak lagi ada tanda-tanda kekerasan lagi.
"Di kepalanya ada memar dan serapan darah, akibat kekerasan dengan benda tumpul,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Mgadirojo menemukan jasad bayi di sungai desa setempat. Kondisi bayi sudah melepuh dan diperkirakan sudah meninggal antara 4 sampai 5 hari.
Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan guna mengetahui siapa orang tua dan pembuang bayi malang tersebut.
Editor : Putra
Artikel Terkait