“Selama ini kita kurang diberi tempat untuk bisa tampil dan berekspresi. Alhamdullilah sekarang dapat dukungan dari bunda Lisdyarita,” ungkapnya.
Disinggung soal tantangan sebagai SEPRANG seniman perempuan, Yuli memang hingga kini, kita mungkin tidak bisa berekspresi secara bebas, terlebih di Ponorogo masih ada keterbatasan dan stigma.
“Saya selaku seniman perempuan berusaha bisa berkesenian dengan baik tanpa meninggalkan kodrat menjaga marwah sebagai seorang perempuan,” pungkasnya.
Setelah mendapat apresiasi yang luar biasa. Kedepan akan membuat jaran thek khusus perempuan.
Editor : Putra
Artikel Terkait
