PONOROGO, iNews.id - Jika kita ke stasiun maupun terminal, selalu kita jumpai orang yang menawarkan jasa angkut barang atau biasa disebut Porter. Seperti halnya di Terminal Seloaji Ponorogo. Bahkn saat ini mereka ikut ketiban rejeki di momentum lebaran tahun ini.
Belasan porter yang ada di Terminal Seloaji pada momen arus mudik dan balik lebaran tahun ini, terlihat lebih sibuk dari hari biasanya. Mobilitas penumpang yang tinggi, tentu banyak jasa porter yang akan digunakan membawa barang penumpang. Baik itu penumpang yang pulang ke kampung halaman, maupun yang akan kembali ke daerah tujuan.
Para porter ini langsung menghampiri jika ada penumpang yang turun maupun hendak naik bus, untuk menawarkan jasa membantu membawakan barang-barang mereka.
"Alhamdulillah, lebaran Idulfitri ini, Pemerintah mengizinkan warganya untuk mudik. Jadi beberapa hari ini, ramai sekali penumpang dan rezeki buat kami, para porter," kata Kasmin, salah satu porter di Terminal Seloaji Ponorogo, Jumat (6/5/2022).
Laki-laki berumur 55 tahun itu mengenang adanya pandemi Covid-19 dua tahun belakangan. Mereka ibarat kehilangan mata pencaharian Saat itu. Banyak masyarakat yang pilih berdiam diri di rumah. Mereka takut menggunakan kendaraan umum untuk bepergian. Ditambah, di momen 2 lebaran Idulfitri terakhir, Pemerintah melarang masyarakat untuk mudik.
"Jaman pandemi Covid-19 lalu, sangat sepi sekali. Waktu itu lebaran juga sepi, karena Pemerintah melarang untuk mudik," imbuhnya.
Kasemin sangat bersyukur, tahun ini mudik bisa diperbolehkan lagi oleh Pemerintah, sehingga pendapatan lebih banyak dari hari biasa. Sehari dirinya bisa mengantongi uang sebesar Rp 100 ribu.
Porter di terminal Seloaji Ponorogo Ketiban Rejeki Pada Lebaran Tahun Ini (foto; iNews.id/Putra)
"Beberapa hari ini ramai, jadi bisa dapat uang Rp 100 ribu. Saat sepi gitu, bisa hanya dapat Rp 25 ribu, kadang tidak dapat sama sekali,” ungkapnya.
Dalam menawarkan jasa bantu angkut barang penumpang ini, Kasemin mengaku Ia dan teman-temannya tidak menentukan tarifnya. Dia menyebut uang jasanya seiklasnya dari si penumpang yang membutuhkan jasanya.
"Tidak ada tarifnya, ya seiklasnya. Ada yang kasih Rp 15 ribu, Rp 10 ribu, hingga ada yang hanya memberikan Rp 5 ribu, kalau orangnya baik bisa ngasih 50 ribu,” terang Kasmin yang sudah menjadi porter selama 22 tahun.
Jasa porter di Terminal Tipe A Seloaji Ponorogo pun, sudah ada pembagiannya, jadi tidak berebut satu sama lainnya.
"Sesuai antrian, yang penting semua kebagian rejeki," pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait