Mereka membuat konten dengan memanfaatkan apa yang ada di sekitarnya, seperti dengan meminjam peralatan pertukangan milik orang tua, dan direkam cuma dengan handphone.
“Kita pinjam alat pertukangan milik orang tua, bahkan konten pertukangan yang paling banyak ditonton oleh orang,” ungkapnya.
Meski ditengah keterbatasan yang ada, tidak serta merta menjadikan penghalang orang untuk berkarya. Hal ini dibuktikan oleh pemuda Desa Pulung, meski berada di pinggiran kota, namun bisa berkarya dan menghasilkan banyak uang.
“Yang penting tetap semangat untuk terus berkarya, dengan apa yang ada,” pungkasnya.
Editor : Dinar Putra
Artikel Terkait