PONOROGO, iNews.id - Adanya insiden jajanan Ciki Kebul atau ada yang menyebut es asap yang membakar anak usia lima tahun inisial (AFT), warga Desa Bajang, Kecamatan Balong, Ponorogo menjadi perhatian banyak pihak.
Nasruhan Arifianto, Kepala Program Studi (Kaprodi) Farmasi, Akademi Analis Farmasi dan Makanan (Akafarma) Sunan Giri Ponorogo ikut mencermati adanya kejadian tersebut.
Dimana sebelumnya korban membeli jajajan Ciki Kebul yang merupakan jajanan yang didalamnya dikasih cairan Nitrogen. Sesaat sebelum dimakan tiba-tiba keluar api dan membakar sebagian tubuhnya.
“Nitrogen cair yang berbentuk gas memang tidak beracun secara langsung jika dimakan. Dengan catatan jumlahnya tidak banyak atau tidak berlebihan” Kata Nasruhan.
Lebih lanjut, ia menambahkan untuk soal yang tiba-tiba keluar api itu, kemungkinan ada pemicunya.
“Jika jumlah nitrogen yang terlalu banyak dan terus menumpuk sehingga menguapnya tidak sempurna. Kemudian mungkin ada gesekan dari lidi dan bisa memicu nyalanya api itu," terangnya.
Masih menurut Nasrudin, Nitrogen merupakan senyawa yang mudah bereaksi dan mengikat zat lain. Peruntukannya bukan untuk dikonsumsi, meski telah berubah menjadi asap.
"Nah, yang dikhawatirkan nitrogen itu terikat dengan zat lain di pencernaan," imbuhnya.
Penggunaan nitrogen itu seperti pada piranti selam, pompa, ataupun air conditioner (AC). Sehingga makanan yang bahannya dari nitrogen tidak direkomendasikan. Supaya kejadian itu tidak terulang, ada baiknya si penjual diberi peringatan.
"Makanan seperti itu, saran kami kalau bisa dihindari," pungkasnya.
Editor : Putra