PONOROGO, iNews.id - Momentum Bulan Suro selalu ditunggu oleh warga Kabupaten Ponorogo, karena akan banyak kegiatan budaya dan kesenian rakyat, menunggu kirab Pusaka dan Buceng Purak.
Buceng Purak merupakan tumpeng berukuran besar yang nantinya bakal diperebutkan, karena dianggap membawa berkah bagi siapa yang mendapatkan.
“Setiap tahun saya kalau pas Grebeg Suro dan ada Buceng Purak, selalu ikut berebut,” kata Tari, warga Bungkal, Ponorogo.
Biasanya berebut Buceng Purak, bersamaan dengan kirab tiga pusaka milik Kabupaten Ponorogo, yang juga sekaligus dijamas atau dicuci, yang memang cuma dilakukan setahun sekali.
Isi dari Buceng Purak itu merupakan hasil bumi , diantaranya sayuran berupa kacang panjang, jagung, terong. Juga buah seperti apel, salak, belimbing, jeruk.
Warga yang telah menunggu sejak siang hari tampak begitu antusias memperebutkan makanan yang disediakan. Mereka percaya, dengan memperoleh isi dari buceng, bisa membuat hidup mereka setahun ke depan lebih berkah.
"Saya percaya, makanya kalau kirab gini nunggu bucengnya, biar dapat berkahnya, Alhamdulillah, meski jauh-jauh namun tetap dapat ini," terangnya.
Berebut Buceng Purak memang menjadi sebuah tradisi bagi warga masyarakat Ponorogo, apalagi pada saat bulan Suro.
Kemudian warga juga menggelar melekan (tidak tidur) semalam suntuk di saat malam 1 Suro, serta berbagai tradisi lain yang masih dipertahankan hingga saat ini.
Editor : Putra