get app
inews
Aa Read Next : Bentuk Rasa Syukur, Masyarakat Adat Kelurahan Kepatihan Ponorogo Purak 3 Buceng Raksasa

Sedih, Balita di Ponorogo Kelainan Mata Akibat Kerap Menangis usai Ditinggal Sang Ayah

Senin, 12 Juni 2023 | 08:19 WIB
header img
Balita di Ponorogo mengalami kelainan pada mata foto: iNewsPonorogo.id/Putra

PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Miris, seorang bocah berusia dua setengah tahun warga Desa Kupuk, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, harus mengalami kelainan mata. Kondisi mata balita tersebut membengkak, akibat sebelumnya menangis terus-menerus usai ayahnya meninggal dunia.

Kian hari mata kiri bocah bernama Muhammad Dimas Alfahri tersebut terus membengkak, hingga akhirnya harus dilakukan tindakan medis. Anak terakhir dari tiga bersaudara pasangan suami istri, Saji dengan Sri Wahyuni ini pun tidak pernah lepas dari gendongan ibunya.

“Sebenarnya mata Dimas belum lama ini membengkak, mungkin karena seringnya menangis usai ayahnya meninggal dunia 50 hari yang lalu,” kata salah satu kerabat, Muhammad Hendro.

Masih menurut Hendro, bahwa kerap kali Dimas ini rewel dan menangis, apalagi usai matanya mengalami sakit.

“Sering kali rewel, kadang minta ke rumah neneknya, namun setelah sampai sana menangis minta pulang,” terangnya.

Awalnya, mata Dimas hanya berwarna merah, namun semakin lama, karena kerap menangis, bola mata semakin menonjol. Kini bola matanya nyaris keluar dari retina, dan kini sudah tak bisa lagi digunakan untuk melihat.

“Dimas sebenarnya sempat dibawa dan dirawat dibeberapa rumah sakit, sampai juga di RSUD dr Sutomo Surabaya. Keterbatasan biaya, akhirnya pulang,” pungkasnya.

Kondisi Dimas dengan kelainan pada mata kirinya ini juga sempat viral di media sosial. Alhasil banyak dari warganet ikut prihatin dan mendoakan agar segera bisa sembuh.

Editor : Dinar Putra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut