get app
inews
Aa Text
Read Next : Kelahiran Sapi Merah di Israel Disebut Tanda Kiamat, Ini Penjelasannya

Kisah Gadis Cantik Kini Masuk Islam usai Meneliti Idul Adha, Dulunya Atheis

Jum'at, 11 Agustus 2023 | 18:48 WIB
header img
Kisah gadis cantik mendapat hidayah masuk Islam foto: istimewa

JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Kisah menakjubkan tentang bagaimana seseorang menemukan cahaya petunjuk dalam agama. Seperti halnya Karima, seorang gadis cantik asal Amerika Serikat yang dulu tak percaya akan adanya Tuhan. Tetapi, atas kuasa Allah Subhanahu wa Ta'ala, hidayah itu datang saat ia tengah meneliti perayaan hati raya Idul Adha.

Awalnya, Karima mendapatkan tugas kelompok untuk meneliti kegiatan keagamaan. Tugas ini membawanya menggali lebih dalam tentang agama Islam, khususnya hari raya Idul Adha, hingga akhirnya ia mengenal Islam.

Meski sebelumnya sempat ada keraguan yang menghantui pikiran Karima. Untuk menghilangkannya dia melakukan perbandingan mendalam antara beberapa agama yang ada. Hasilnya, Karima semakin yakin bahwa Islam adalah agama yang tak tertandingi.

"Ini adalah kejutan besar bagi saya. Saya langsung merasa bahwa saya harus memeluk Islam," kata Karima, dalam kanal YouTube Ummu TV.

Lanjutnya, Karima memutuskan untuk mengikuti hidayah Islam. Di hadapan Gereja Mormon dan para tetangga, dia dengan hati yang gugup mengucapkan kalimat syahadat. Walaupun gemetar, dalam hati Karima juga merasakan kebahagiaan yang tersembunyi.

Karima menyadari bahwa hidupnya takkan selalu mudah setelah memeluk Islam. Ia mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian dan cobaan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Kemudian Ia mulai mempelajari sholat dan berpakaian sesuai dengan ajaran Islam, dengan hijab sebagai bagian penting dari identitas barunya. Alquran digital juga menjadi teman setianya dalam menjalani perjalanan spiritual.

"Perlahan-lahan, saya mulai memahami sholat dan merasa bahagia mengenakan hijab. Saya juga memiliki mushaf Alquran dan sumber pengetahuan Islam di ponsel saya," ungkapnya.

Kehidupan beribadah membawa kedamaian yang tak tergantikan bagi Karima, terutama saat menjalankan shalat. Ia merasakan bahwa sholat adalah saat ia merasa paling dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Dengan beribadah, saya merasa lebih damai dan tidak terlalu khawatir tentang hal-hal yang di luar kendali saya,"pungkasnya.

Perjalanan spiritualnya tak berjalan mulus. Keluarga Karima, yang sebelumnya mendukungnya, mulai menentang. Ibunya yang dulunya mendukung, tiba-tiba berbalik dan menolak keputusannya. Alquran milik Karima bahkan sampai dirobek di depannya.

Ayah Karima pun berubah perilaku, dari yang dulunya lembut kini menjadi keras dan mengeluarkan kata-kata kasar. Hal ini membuat Karima merasa takut untuk menjalankan ibadah.

Situasi ini membuat Karima terpaksa menyembunyikan saat beribadah dari keluarganya. Meski demikian, lambat laun hati ibu Karima melunak, dan  menerima keputusan anaknya. Meski sang ayah masih menentang, Karima yakin bahwa suatu hari nanti hatinya akan luluh jika Allah Subhanahu wa Ta'ala berkehendak.

Editor : Putra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut