PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Bencana kekeringan di Ponorogo terus meluas, seperti halnya di Desa Karangpatihan, Kecamatan Pulung, sejak satu bulan yang lalu, sekitar 267 kepala keluarg atau sedikitnya 800 jiwa, sudah mengalami krisis air bersih.
Selain sungai yang mengering dan air sumur keruh, saluran air dari PDAM yang selama ini digunakan untuk kebutuhan minum memasak hingga mandi sudah tidak mengalir. Kini warga terpaksa membeli air galon isi ulang sebesar Rp5.000 untuk kebutuhan minum dan memasak.
“Rata-rata sumur sudah nggak ada airnya, kalau ada, kondisinya keruh,” kata salah satu warga, Ida Asmawati.
Kondisi tidak adanya sumber air, warga harus mencari sumber air, di daerah lain, baik di sawah maupun di hutan yang masih mengeluarkan air.
“kadang ke hutan ke sawah, atau ke hutan, yang masih ada air, tapi ya kadang-kadang kita nggak menemukan gitu,” ungkap Suparti.
Editor : Putra