PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Telaga Ngebel adalah salah satu destinasi wisata yang menjadi kebanggaan Kabupaten Ponorogo. Terletak di Kecamatan Ngebel, telaga ini memiliki luas sekitar lima kilometer persegi dan terletak di kaki Gunung Wilis.
Jika ingin menuju ke wisata Telaga Ngebel, tidak begitu jauh, dari pusat kota, cuma sekitar 30 kilometer. Keindahan alamnya yang luar biasa, memanjakan mata setiap orang yang berkunjung.
Dibalik pesona alamnya, Telaga Ngebel tidak lepas dari legenda Nyai Latung dan Naga Baruklinting yang tidak bisa terlepaskan dari masyarakat adat setempat.
Cerita legenda ini dimulai dengan sebuah acara yang akan diadakan oleh Desa Ngebel di lereng Gunung Wilis. Para warga laki-laki pergi berburu ke hutan untuk mencari makanan. Namun, mereka tidak berhasil menemukan hewan buruan apa pun.
Pada saat itulah, salah seorang warga memukul sebatang kayu dengan kapak. Namun yang terjadi kemudian sungguh mengherankan, darah mengalir dari kayu tersebut. Ternyata, kayu itu adalah wujud dari Naga Baruklinting yang tengah bertapa.
Warga dengan gembira memotong tubuh ular raksasa tersebut dan membawanya ke desa untuk dimasak dan disajikan dalam acara.
Pada saat bersamaan tiba-tiba saja, seorang anak muncul dengan penampilan lusuh, dengan pakaian compang-camping, serta banyak luka di tubuhnya. Para warga tidak berani mendekatinya, kecuali seorang nenek tua yang juga memberinya makanan.
Setelah makan, anak tersebut tiba-tiba berubah menjadi sosok yang kuat dan luka ditubuhnya juga menghilang. Dia lalu berpesan kepada sang nenek agar menyiapkan centong nasi dan naik ke atas lesung jika terjadi sesuatu.
Anak tersebut kemudian menancapkan lidi ke tanah, hingga tidak ada satu orang pun yang bisa mencabutnya.
Kemudian anak itupun mencabutnya sendiri dan tiba-tiba muncul mata air yang cukup besar, lantas menegelamkan desa hingga berubah menjadi danau, yang kini diberi nama Telaga Ngebel.
Dalam bencana ini, hanya dua orang yang selamat, anak misterius tadi dan sang nenek yang memberinya makanan. Sang nenek membawa centong nasi dan naik ke atas lesung yang digunakan sebagai perahu.
Seiring berjalannya waktu, ada satu kejadian aneh dan fenomena alam terjadi di Telaga Ngebel pada tahun 2016.
Suara ledakan dari dasar telaga, kepulan asap putih, bau anyir, dan ikan mati menjadi tanda-tanda yang dihubungkan dengan kemunculan Naga Baruklinting.
Masyarakat setempat meyakini bahwa ada empat tahap yang menjadi tanda kemunculan Naga Baruklinting di Telaga Ngebel.
Pertama, ledakan atau dentuman dari dasar telaga. Kedua, kemunculan asap putih di tengah telaga. Ketiga, bau anyir dan amis yang menyebar. Terakhir, ikan-ikan yang menggelepar.
Selain itu, warga setempat juga menggelar sebuah ritual dan nyanyian berbahasa Jawa di bawah bimbingan sesepuh desa.
Legenda ini menggambarkan bagaimana kejadian alam dan mitos tidak terlepaskan dari masyarakat adat Desa Ngebel Ponorogo.
Editor : Putra