BANDA, iNewsPonorogo.id - Banda Neira, yang terletak di Kepulauan Banda, Maluku Tengah, memikat dengan pesona alamnya dan warisan sejarah yang kaya.
Tempat ini bukan hanya surga bagi penyelam dengan keindahan alam bawah lautnya, tetapi juga menyajikan tempat-tempat bersejarah yang menakjubkan.
Berikut rekomendasi wisata di Banda Neira yang patut Anda jelajahi selama liburan Natal dan Tahun Baru 2024.
- Benteng Belgica:
Destinasi pertama yang wajib dikunjungi, benteng ini memiliki sejarah abad ke-16 saat Portugis membangun benteng sederhana di wilayah ini.
Terletak di Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Benteng Belgica dapat dikunjungi setiap hari dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIT.
- Pulau Pisang:
Menawarkan kegiatan snorkeling dan menyelam, Pulau Pisang juga dikenal sebagai Pulau Syahrir karena menjadi tempat pengasingan Sutan Syahrir. Pulau ini dapat diakses 24 jam sehari tanpa biaya alias gratis.
- Rumah Budaya Banda Neira:
Bangunan ini, milik sejarawan terkemuka Des Alwi, memberikan wawasan tentang penderitaan masyarakat pada masa penjajahan. Terletak di Nusantara, Banda, tempat ini beroperasi setiap hari dari pukul 07.00 hingga 18.00 WIT dengan biaya masuk sebesar Rp20.000.
- Rumah Pengasingan Bung Hatta:
Menjadi saksi bisu perjuangan Bung Hatta selama masa pengasingannya antara tahun 1936 hingga 1942. Terletak di Jalan Hatta, Dwiwarna, Rumah Pengasingan Bung Hatta buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 16.00 dengan biaya masuk mulai dari Rp2.000.
- Benteng Nassau:
Objek wisata ini adalah benteng yang menjadi bukti pentingnya pasokan rempah-rempah dari Banda Neira. Terletak di Banda, Benteng Nassau tidak dikenakan biaya masuk alias gratis.
- Pulau Naikala:
Pulau kecil yang tidak berpenghuni ini menarik banyak orang dengan hamparan pasir putih yang bersih. Terletak di Banda, Pulau Naikala dapat dikunjungi kapan saja selama 24 jam sehari dan tidak dikenakan biaya alias gratis.
- Pulau Rozengain (Pulau Hatta):
Keindahan alam bawah laut Pulau Rozengain menjadi daya tarik utama bagi penggemar aktivitas di perairan. Nama Pulau Hatta merujuk pada sejarahnya sebagai tempat pengasingan Moh. Hatta atau Bung Hatta.
Editor : Putra