PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Kasus pembunuhan yang di Desa Pulung, Ponorogo, pada tahun baru Senin (1/1) lalu, yang dilatar belakangi sakit hati tersebut, ada pemukulan dibagian kepala yang membuat korban tewas. Hal ini terungkap disaat rekonstruksi yang dilakukan Satreskrim Polres Ponorogo.
Didalam reka ulang dilokasi kejadian tersebut, sebanyak 40 adegan diperagakan oleh pelaku Prasetyo, dan disaksikan sejumlah warga sekitar.
“Paling mematikan luka dibagian kepala karena pemukulan dengan batang besi oleh pelaku, serta hantaman umpak atau tempat menaruh tiang bendera, ke tubuh korban,” kata Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rio Pradana.
Pada reka ulang, didapati 40 adegan, terbagi dalam beberapa tempat kejadian. Mulai dari rumah, tempat pelaku dan teman-temannya menggelas pesta, hingga jalan desa tempat kejadian perkara (TKP).
“Dari 40 reka adegan, untuk adegan yang pembunuhannya pada adegan 9-38,” terangnya.
Rekonstruksi pembunuhan tersebut, mendapat perhatian warga setempat. Sejak dimulai pukul 14.00 hingga 17.00, puluhan warga tampak antusias melihat Prasetyo membunuh pamannya sendiri Sunyoto.
''Tadi kebetulan lewat sini dan tahu ada rekonstruksi pembunuhan terus lihat, kok tega sekali ya,'' pungkas Handayani salah seorang warga.
Sebelumnya, kasus pembunuhan terjadi di dusun Krajan, Desa Pulung, Ponorogo Senin (1/1). Dimana pelaku membunuh dengan memukul korban beberapa kali pada kepala dan dada menggunakan besi. Bahkan menjatuhkan umpak tiang bendera ke tubun korban.
Motifnya karena sakit hati, korban dan keluarganya sering selisih paham karena batas tanah.
Editor : Putra