PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Menyambut bulan suci Ramadhan disejumlah daerah punya tradisi masing-masing, seperti halnya di Desa Serag, Kecamatan Pulung, Ponorogo. Dimana tradisi yang sudah turun-temurun tersebut, yaitu dengan membersihkan makam dan doa bersama.
Menariknya, untuk bisa sampai di makam leluhur tersebut, warga harus berjalan kaki berjarak ratusan meter, dengan melintasi rimbunya hutan, karena memang area makam berada di atas bukit.
“Membersihkan makam orangtua atau leluhur ini memang menjadi sebuah tradisi, agar kita selalu ingat mereka,” kata Setyo Riyadi, salah satu tokoh masyarakat desa Serag.
Lanjutnya, Riyadi menambahkan bahwa membersihkan makam ini selalu dilakukan pada saat menjelang Ramadhan, lalu hari raya Idul Fitri atau hari besar lainnya.
“Ada dua area makam sebenarnya, yang diatas dan dibawah, namun semua masih satu keluarga,” terangnya.
Masyarakat harus membawa cangkul, sabit, dan sebagainya. Peralatan ini akan digunakan untuk memotong rumput liar yang ada di sekitar area pemakaman.
Tak hanya itu saja, saat melaksanakan tradisi, masyarakat pun dianjurkan membawa bekal nasi, atau makanan lainnya. Meski berada di atas bukit namun area makam ini masih digunakan, karena sudah turun temurun dimakamkan ditempat ini.
“Sejak dulu sudah dimakamkan ditempat ini. Tidak tahu kenapa area makam ada di atas bukit ini,” pungkas Arif Santosa, salah satu warga.
Ketika makam telah bersih seluruhnya, masyarakat akan duduk di sekitar makam yang telah dibersihkan, kemudian doa bersama.
Editor : Putra