Ponorogo, inewsponorogo.id, - Keberadaan batu Lingga Yoni, masih dirawat dengan baik oleh masyarakat Desa Pintu, Kecamatan Jenangan, Ponorogo. Dimana batu berbentuk kotak dan berlubang ditengahnya memang dipercaya berkaitan dengan kesuburan seorang wanita, serta seksualitas.
"Dulu dipercaya sebagai simbol kesuburan, sehingga banyak umat Hindu yang belum mempunyai keturunan atau mandul selalu datang ketempat ini," kata Kepala Dusun Ngadiro, Imam Basuki.
Masih menurut Imam, bahwa kemungkinan keberadaan batu Lingga Yoni di Desanya, ada sejak tahun 1300. Selain itu digunakan sebagai tempat pemujaan.
"(Banyak orang) memuja disini karena diyakini sebagai sperma dewa," terangnya.
lebih lanjut ia menambahkan, batu lingga yoni ada sejak tahun 1300. Diyakini, batu ini merupakan peninggalan kerajaan Brawijaya.
Jika kita datang melihat langsung, yang berada di Desa Pintu saat ini hanya terlihat batu Yoni saja. Sedangkan Lingga hilang dicuri orang tak dikenal.
"Dulu lengkap ada Lingga dan ada Yoni. Tapi ada yang mencuri. Makanya adanya Yoni saja. Ini ada lingga tapi duplikatnya yang dipasang di atas Yoni," imbuh Imam.
Saat ini, batu tersebut akan dijadikan spot wisata baru di Desa Pintu. Di sekitar batu Yoni tampak sumber air. Air tersebut diyakini menjadi sumber kesuburan. Dimana dalam mitos yang beredar di masyarakat, jika ada yang meminum air dari batu lingga yoni, maka orang itu bisa subur, dan lekas mempunyai momongan.
"Biasanya yang ke sini orang luar kota, dari jauh, mereka ambil air, kalau masyarakat di sekitar sini tidak ada (yang mengambil air)," ungkap Imam.
Masyarakat yang sengaja menghampiri batu Lingga-Yoni biasanya berpasangan. Namun ada juga yang datang sendiri atau bersama rombongan.
"Kalau bukti mitosnya (bisa membuat subur) saya belum tahu ya. Karena ketika mereka pulang, tidak ada yang kembali untuk cerita. Entah berhasil atau tidak," pungkasnya.
Editor : Putra