Pasuruan Gempar, Mahasiswa Kedokteran Ditemukan Tewas Membusuk di Pinggir Jalan

PASURUAN, iNews.id - Warga Pasuruan digemparkan dengan penemuan mayat seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Malang, Selasa (12/4/2022).

Korban ditemukan warga dalam kondisi membusuk di lahan kosong pinggir Jalan Raya Surabaya-Malang, Desa/Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.

Baca Juga

Kecelakaan Hari Ini, Mahasiswa Tewas Usai Motornya Oleng hingga Keluar Jalur

Belum diketahui pasti penyebab kematian korban, namun diduga korban dibunuh orang tak dikenal. Hal itu dikuatkan dengan kondisi korban yang mengalami luka parah di kepala dan paha.

Dari hasil identifikasi Polres Pasuruan, korban diketahui bernama Bagus Prasetyo Lazuardi (26) warga Jalan Letjen Suprapto, Kabupaten Tulungagung.

Korban merupakan mahasiswa semester akhir Fakultas Kedokteran PTN di Kota Malang.

Baca Juga

Diduga Dianiaya Senior, Mahasiswa STIP Meninggal Dunia

Ihwal penemuan mayat korban berawal dari kecurigaan warga yang mencium bau busuk. Warga awalnya mengira bau busuk itu bangkai kucing.

"Iya sejak Kamis ada bau busuk di belakang. Dikira kucing karena banyak wrga buang kucing mati ternyata mayat," kata Ani, warga Lingkungan Krajan, Desa Purwodadi.

Warga lainnya, Yudi juga mengira bau busuk itu dari bangkai kucing.

Baca Juga

Naas, Mahasiswa Dilaporkan Tenggelam di Pantai Niyama Tulungagung Saat Foto Selfi

"Sering timbul bau busuk di parit sejak Kamis itu. Kami kira kucing mati ternyata saat dicek hasilnya mayat orang. Terus warga lapor polisi," ungkapnya.

Mendapat laporan warga, tim Inafis Polres Pasuruan meluncur ke lokasi. Petugas kemudian mengidentifikasi dan mengolah tempat kejadian perkara serta mengevakuasi mayat korban.

Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Adhi Putranto Utomo mengatakan, masih menyelidiki kasus penemuan mayat tersebut.

Baca Juga

Viral, Cerita Mahasiswa KKN di Sebuah Desa, Berangkat 14 Orang Pulang Sisa 13

"Kasusnya masih kami selidiki. Memang ada dugaan korban pembunuhan," katanya.

Editor : Putra